Beirut (ANTARA News) - Suriah menempatkan pasukan tambahan di perbatasannya dengan Lebanon timur untuk memerangi penyelundupan dan menangkap buronan, kata seorang pejabat militer Lebanon, Kamis. "Suriah menempatkan pasukan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon timur, seperti yang dilakukannya pada September di perbatasan utara," kata pejabat itu kepada AFP. "Pasukan tambahan ini ditempatkan untuk alasan yang sama dengan penempatan di utara, untuk memerangi penyelundupan dan mencegah buronan melarikan diri menyeberangi perbatasan Suriah-Lebanon," kata pejabat itu. "Pergerakan pasukan Suriah itu telah dikoordinasikan antara militer Suriah dan militer Lebanon," tambahnya. Sementara itu, seorang pejabat setempat mengatakan, hampir 3.000 prajurit yang diperlengkapi dengan kendaraan-kendaraan lapis baja dan senjata berat ditempatkan di sebuah kawasan yang menghadap desa Ersal, Lebanon timur. Presiden Lebanon Michel Sleiman, setelah mengadakan kontak dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad, bulan ini menyepakati pergerakan pasukan di sepanjang perbatasan untuk memerangi penyelundupan. Pada September, militer Lebanon mengungkapkan penempatan 10 ribu prajurit khusus Suriah di kawasan Abbudiya di sepanjang perbatasan utara. Namun, anggota-anggota mayoritas parlemen anti-Suriah di Lebanon, memperingatkan bahwa Damaskus mungkin sedang menyusun tahapan untuk mengirim lagi pasukannya ke Lebanon. Suriah, yang menjadi pelindung Lebanon dalam waktu lama, menarik pasukannya dari negara itu pada 2005 setelah penempatan selama lebih dari tiga dasawarsa. Penempatan pasukan Suriah di perbatasan dengan Lebanon itu dilakukan di tengah ketegangan menyangkut serangan militer AS ke wilayah Suriah. Sembilan orang dilaporkan tewas Minggu ketika sejumlah helikopter AS menyerang sebuah desa di dalam wilayah Suriah di sepanjang perbatasan negara itu dengan Irak, menurut laporan televisi swasta al-Dunia. Suriah telah mengajukan protes ke PBB atas serangan tersebut. Washington dan pemerintah Irak dukungan AS menuduh Suriah tidak berbuat memadai untuk mencegah gerilyawan anti-AS, termasuk orang-orang Al-Qaeda, menyusup ke Irak degan menyeberangi perbatasan mereka. Pada 16 Oktober, pasukan Irak menangkap tujuh tersangka "teroris" Suriah di sebuah pos pemeriksaan di dekat kota Baquba, sebuah pangkalan gerilyawan Al-Qaeda, kata Kementerian Pertahanan Irak di Baghdad. Presiden Irak Jalal Talabani mengatakan kepada Presiden AS George W. Bush bahwa Irak dan Suriah, dua negara yang telah lama disalahkan AS atas kerusuhan mematikan di Irak, kini "tidak menimbulkan masalah". Para pejabat Irak juga mengatakan bahwa Suriah telah meningkatkan pengamanan di perbatasan. Duta besar pertama Suriah untuk Irak dalam waktu 26 tahun memulai tugasnya di Baghdad bulan ini, yang secara resmi menandai berakhirnya hubungan beku selama lebih dari dua dasawarsa antara kedua negara tersebut. (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2008