Padang (ANTARA News) - Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Sumbar akan menyiapkan objek penelitian ikan langka di dunia yang sudah terancam punah di antaranya ikan bilih (Mystacoleusus padangensis). UBH menyilakan para ilmuwan yang ingin peneliti ikan bilih untuk datang UBH, kata Rektor UBH, Prof Dr Ir Hafrijal Syandri MS kepada ANTARA di Padang, Jumat. Hafrijal merupakan guru besar bergelar profesor yang menjadi Pakar dan peneliti ikan langka bilih pertama dan satu-satunya di dunia. Ia telah melakukan penelitian ikan langka bilih yang di dunia hanya ditemukan hidup dihabitat aslinya di Danau Singkarak, Kabupaten Solok dan Tanah Datar Sumbar. Atas penelitian bertahun-tahun itu, Hafrizal menyandang gelar Profesor dan guru besar sejak Juli 2008 dengan pidato pengukuhan berjudul "Ancaman terhadap plasma nutfah ikan bilih (Mystacoleusus padangensis Blkr) dan upaya pelestariannya di habitat Danau Singkarak". Menurut dia, keberadaan ikan bilih sebagai satu dari 87 species ikan langka dunia di Sumbar, akan menjadi daya tarik bagi para peneliti dunia datang ke Sumbar. Selain bilih, di Sumbar juga terdapat 35 species ikan langka air tawar lainnya, yakni 18 spesies hanya ditemukan di perairan Danau Singkarak dan 17 species di Danau Maninjau. Namun yang sudah diteliti baru species bilih di danau Singkarak, tambahnya. Ia menjelaskan, dari penelitian diketahui 87 species ikan langka di Indonesia itu terancam terancam punah akibat tekanan perubahan teknologi secara pesat dan prilaku negatif terhadap keanekaragaman sumber daya perikanan. Menurut dia, dari 87 spesies ikan langka Indonesia yang paling terancam punah itu, 66 spesies di antaranya (75,9 persen) adalah ikan air tawar. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008