Makassar (ANTARA News) - Sekitar seratus yang mengaku tergabung dalam Forum Masyarakat Makassar Menggugat, berunjuk rasa di KPUD Makassar, Jumat. Mereka berorasi di depan kantor KPUD, menyatakan protesnya atas kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan pilkada Makassar. Puluhan aparat dari satuan Brimob Polda Sulsel dan Patroli Motor (Patmor) Polwiltabes Makassar, diturunkan berjaga-jaga guna menghindari hal yang tak diinginkan. Dalam orasinya, pengunjukrasa, Diza Ali, meminta pihak KPUD membatalkan hasil pilkada Walikota dan Wakil Walikota Makassar. Karena mereka menganggap, dalam pelaksanaan pilkada tersebut banyak ditemukan pelanggaran dan kecurangan. Mereka juga meminta Panwas Pilkada Makassar untuk menindaklanjuti berbagai laporan pelanggaran yang telah mereka sampaikan, maupun sejumlah data pelanggaran lain yang sementara dikumpulkan. Selain ke KPUD dan Panwas, pengunjuk rasa juga menuntut Walikota Makassar Andi Heri agar menindak tegas aparatnya yang telah melakukan kecurangan itu. Sementara ke kepolisian, mereka meminta agar menangkap dan memproses para pelaku. Setelah melakukan orasi sekitar setengah jam, para perwakilan pengunjuk rasa yang dipimpin salah satu anggota Tim Pemenangan Idial, H. Hariyanto, akhirnya diterima pihak KPUD di ruang media centre.. Namun, karena tidak dihadiri Ketua KPUD, Zulkifli Gani Ottoh, pertemuan tersebut langsung memanas. Para perwakilan massa langsung mendobrak meja dan meneriakkan protes. Anggota KPUD yang berada di depan, hanya bisa terdiam melihat aksi tersebut. Meski begitu, pertemuan akhirnya berlanjut. Perwakilan massa kemudian menyampaikan tuntutannya. Mereka bahkan mengancam, akan menurunkan massa dalam jumlah yang lebih besar pada hari Senin (2/11) mendatang, jika KPUD tidak mengeluarkan pernyataan terkait permintaan mereka. Pihak KPUD sendiri berjanji akan meneliti permintaan pengunjuk rasa. Ratusan massa akhirnya melanjutkan unjukrasa ke kantor Panwas Makassar guna menyampaikan aspirasi yang sama. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008