Jambi (ANTARA) - Tim Satgas Pangan Jambi masih menemui sejumlah pedagang daging di pasar modern Angso Duo, menjual daging beku yang dikhawatirkan bisa mengandung bakteri karena tidak disimpan di mesin pendingin.

"Setelah melakukan inspeksi mendadak  ke pasar Angso Duo Jambi, kami menemukan daging beku seharusnya disimpang di lemari pendingan, tetapi dijual dengan cara digantung terbuka. Walaupun harganya murah namun bisa menimbulkan bakteri pada daging tersebut hingga bisa menganggu kesehatan konsumen," kata Plh Sekdaprov Jambi, Sudirman, Sabtu.

Tim Satgas Pangan Provinsi Jambi yang hadir melakukan sidak ke pasar Angso Duo tersebut dipimpin lansung Plh Sekdaprov Jambi, Sudirman, Direskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol M Edi Faryadi, Kakanwil Bulog Jambi, Backtiar AS serta beberapa kepala dinas terkait lainnya.

"Aduh kenapa kamu jual daging beku ini dengan cara digantung dan kenapa tidak dalam lemari pendingin saja," kata salah satu petugas pada pedagang tersebut.
Baca juga: Polisi tunggu uji laboratorium daging beku "selundupan"

Sedangkan pedagang yang menjual daging beku tersebut hanya bisa mengikuti perintah tim satgas untuk memasukkan daging beku itu kembali ke dalam lemari pendingin yang mereka miliki

"Lain kali jangan dijual lagi ya, kalau ketahuan lagi bakal kita sita barangnya," kata petugas Satgas Pangan itu.

Plh Sekda Provinsi Jambi, Sudirman mengatakan bahwa daging beku tersebut masih dijual dengan cara di gantung secara kesehatan, daging beku tersebut tidak bisa bertahan lama jika dijual dengan cara di gantung dan kalau digantung bisa menyebabkan timbulnya bakteri dan menimbulkan penyakit.

Sementara itu, Ditreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol M Edi Faryadi mengatakan, untuk saat ini belum adanya tindakan hukumnya, jika pun ada maka itu adalah langkah terakhir yang diambil dan kita lebih mementingkan preemtif dan prefentifnya dulu.
Baca juga: Karantina Pangkalpinang sita daging beku eks impor
Baca juga: BKP Pangkalpinang musnahkan daging sapi beku ilegal


Harga daging beku yang dijual pedagang di pasar tersebut saat ini seharga Rp70 ribu hingga Rp90 ribu per kilogram, sementara itu untuk daging segar sendiri memiliki harga Rp120 ribu dan itu harga masih relatif stabil.

Sedangkan untuk hargan bahan pokok hasil pantauan dan sidak tim satgas pangan Jambi, harga bahan pokok menjelang pergantian tahun 2020 merangkak naik.

Harga cabai merah kini dijual pedagang mencapai Rp32 ribu per kilogram dari yang sebelumnya hanya Rp28 ribu per kilogram, cabai rawit Rp24 ribu per Kg, bawang merah naik dari Rp34 ribu per Kg kini dijual Rp36 ribu/Kg, bawang putih kini dijual Rp26 ribu.

Satgas Pangan Provinsi Jambi akan selalu mengontrol di pasar untuk mencegah kelonjakan harga menjelang tahun baru. Meski ada kenaikan harga namun masih diangka wajar. Upaya tim satgas akan terus dilakukan untuk menekan kelonjakan harga menjelang tahun baru ini, pihak pemerintah provinsi juga membuka toko TPD di Pasar Angso Duo agar bisa mengimbangi harga pedagang.
Baca juga: Disdag Mataram temukan daging beku dijual tidak sesuai ketentuan
Baca juga: Dinas Mataram indikasikan peredaran daging beku tidak sesuai standar

 

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Muhammad Yusuf
COPYRIGHT © ANTARA 2019