Jakarta, (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Senin sore tetap menguat, setelah Biro Pusat Statistik (BPS) menyatakan, laju inflasi Oktober 2008 mengalami penurunan menjadi 0,45 persen dari bulan lalu 0,97 persen, namun posisinya masih di atas Rp10.000 per dolar AS. "Membaiknya laju inflasi Oktober itu memicu rupiah menguat, karena pelaku pasar aktif melepas dolar AS untuk mencari untung, setelah pekan lalu menguat," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Senin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat menjadi Rp10.750/10.850 dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp10.975/10.995 per dolar AS atau naik 225 poin. Ia mengatakan, sentimen positif dari membaiknya laju inflasi Oktober 2008 diperkirakan akan masih berlanjut pada hari berikut yang mendorong rupiah makin menguat. Kalau ini terjadi maka rupiah akan menguat mendekati angka Rp10.500 per dolar AS, ucapnya. Rupiah, lanjut dia kemungkinan untuk bisa kembali dibawah angka Rp10.000 per dolar AS agak sulit, karena gejolak krisis keuangan global masih tak menentu. Meski demikian kenaikan rupiah itu menunjukkan pemerintah sangat konsen dengan tingkat rupiah yang sekarang bahkan sempat mendekati angka Rp12.000 per dolar AS, katanya. Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini tidak akan memperburuk laju inflasi selama Oktober.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008