Ternate, (ANTARA News) - Pendukung mantan Cagub Maluku Utara (Malut) Abdul Gafur-Abdurahim Fabanyo bentrok dengan polisi di Kantor Gubernur, Senin, hingga empat di antara mereka terluka. Awalnya, massa pendukung Gafur melakukan aksi demo di depan Kantor Gubernur Malut untuk memprotes keputusan pemerintah pusat yang telah melantik gubernur Thaib Armayin-Gani Kasuba. Aksi demo pendukung Gafur semula berlangsung damai namun mereka kemudian memukuli satu orang yang diduga menyelinap ke dalam rombongan. Melihat pengeroyokan tersebut aparat kepolisian yang melakukan penjagaan di Kantor Gubernur Malut mencoba melerai, tetapi akhirnya bentrok dengan demonstran. Kapolres Ternate AKBP Ahmad Marhaendra yang ikut turun melerai aksi tersebut, sempat terjatuh karena terdorong demonstran. Polisi menembakkan gas air mata serta menyemprotkan air ke demonstran. Tiga orang pendukung Gafur cedera dalam bentrokan itu, dua diantaranya kemudian diamankan oleh polisi sedangkan satu lagi dilarikan oleh rekan-rekannya. Seorang pendukung lainnya yang cedera bernama Ny Teheru. Massa kemudian memblokir Jalan Pahlawan Revolusi untuk meminta pertanggungjawaban pihak Kepolisian atas jatuhnya korban cedera. Dalam aksi tersebut, massa pendukung Gafur juga sempat membakar ratusan bendera salah satu Parpol pendukung Thaib/Gani serta ban bekas dan tong sampah. Akibat aksi itu, toko di sekitar Jalan Pahlawan Revolusi tutup. Koordinator massa tersebut, Abdul Radjak Idrus menyatakan kekecewaannya terhadap aparat kepolisian yang dinilai bertindak represif terhadap massa, padahal tujuan mereka melakukan aksi demo adalah untuk menyampaikan aspirasi penolakan terhadap pelantikan Thaib/Gani sebagai Gubernur/Wakil Gubernur Malut. Sementara itu, Kabid Humas Polda Malut AKBP Sih Harno ketika dihubungi mengatakan bahwa aparat Kepolisian terpaksa bertindak tegas karena melihat massa sudah bertindak anarkis. (*)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008