Samarinda (ANTARA News)- Belasan buaya yang berada di Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS), Kaltim, dilaporkan lepas setelah kandang satwa yang dihuni 13 buaya itu jebol dihantam banjir Selasa pagi. Menurut informasi yang dihimpun ANTARA News, hingga Selasa petang puluhan petugas KRUS dibantu warga setempat masih terus memburu buaya Muara yang terkenal ganas tersebut. "Dua kandang buaya itu jebol dihantam banjir tadi pagi. Dari tiga belas buaya yang ada di kandang itu, enam ekor telah berhasil ditemukan, sementara sisanya masih terus diburu," ungkap seorang petugas KRUS. Perburuan buaya yang lepas itu sempat mengundang perhatian puluhan warga. Dengan menggunakan kayu dan tali, puluhan petugas terlihat menelusuri sepanjang rawa dan kubangan air yang berada di kawasan KRUS. "Buaya itu bisa saja keluar dari areal KRUS, sebab kawasan ini sebagai hulu Sungai Karang Mumus (anak Sungai Mahakam) hingga ke bendungan Benanga yang padat penduduk," ungkap Kepala Pengelola KRUS, Syarif Efendi. Kedua kandang yang hanya dibatasi ditembok itu kata Syarif Efendi jebol akibat dihantam bajir pada Selasa pagi. "Akibat air sangat deras, tembok itu jebol sehingga buaya yang ada di di dalamnya lepas. Saya tidak tahu pasti berapa ekor buaya pada kedua kandang itu. Namun kemungkinan ada tujuh ekor, enam diantaranya sudah berhasil ditangkap kembali," ungkap Syarif Efendi. Ketegangan terlihat ketika seekor buaya sepanjang empat meter mencoba menghindar dari kejaran puluhan petugas dan warga. Bahkan, buaya muara itu sempat merepotkan petugas saat bersembunyi di rawa. Kepala pengelola KRS itu menjamin, belum ada buaya yang sempat keluar dari areal KRUS. "Setelah kandang buaya itu jebol, kami langsung memblokir beberapa jalan keluar dan memburu buaya-buaya itu. Kalaupun ada yang belum tertangkap, buaya itu masih berada di sekitar rawa-rawa di areal KRUS," katanya . Selain merusak kandang buaya tadi, banjir juga lanjut Syarif Efendi juga merusak sejumlah kandang satwa liar lainnya termasuk tempat parkir serta jalan. "Satwa lainnya masih sempat kita amankan sehingga tidak lepas. Ketinggian air tadi pagi mencapai satu meter sehingga juga merusak beberapa lokasi di areal KRUS," kata Syarif Efendi.(*)

Pewarta: goent
Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008