Washington,(ANTARA News) - Dua astronot tak membiarkan jarak yang memisahkan mereka dengan Bumi jadi penghalang untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden AS. Sebagaimana dilaporkan DPA, Letnan Kolonel Mike Fincke dan personel Zeni Greg Chamitoff memberi suara mereka dari International Space Station yang berada 322 kilometer di atas Bumi dan mengorbit dengan kecepatan 28.200 kilometer per jam. Pemberian suara dari antariksa dapat dilakukan melalui rancangan undang-undang 1997 yang disahkan oleh anggota Dewan Legislatif Teksas, karena hampir semua astronot tinggal di Houston, demikian antara lain isi pernyataan dari Badan Antariksa dan Penerbangan Nasional AS (NASA). Johnson Space Center NASA melaksanakan pemungutan suara tertutup --melalui surat elektronik yang dikirim dari meja petugas di Bumi. Astronot tersebut kemudian memberi suara mereka dan suara yang diberikan dikirim ke Bumi melalui surat elektronik juga. "Meskipun kami berada jauh dari rumah saat kami mengorbit pada ketinggian 200 mil (322 kilometer) di atas planet kita yang indah, kami melaksanakan hak kami berdasarkan undang-undang," kata Fincke dalam pesan melalui video. "Pemberian suara adalah pernyataan paling penting yang dapat dilakukan rakyat Amerika untuk melaksanakan hak untuk memilih pemimpin mereka. Jika kami dapat memberi suara, demikian juga dengan anda," katanya. Rakyat Amerika pada Selasa (Rabu WIB) berbaris menuju tempat pemungutan suara. "Hari-hari ini, tak seorang pun mendapat pekerjaan, toko tutup, orang kehilangan rumah mereka dan aksi kejahatan naik. Keadaan bertambah buruk," kata Darius Thomas (29), pekerja bangunan yang kini nganggur. Ia mendukung calon presiden dari partai Demokrat Barack Obama. Bob Ceckitti (61), pensiunan detektif pembunuhan di Columbus dan veteran Perang Vietnam, juga memberi suara di Forest Park Elementary School untuk Obama. Obama, Senator berusia 47 tahun dari Illinois dalam upaya menjadi presiden pertama Afrika-Amerika, unggul dalam jajak pendapat akhir yang meliputi Ohio dan wilayah yang sejak dulu menjadi basis partai Republik, Virginia. Di satu tempat pemungutan suara di Wina, Virginia, Kevin Nesko --seorang tokoh Republik-- pesimistis mengenai perubahan partainya tapi senang dengan banyaknya pemilih yang datang. Di Nottoway, sebanyak 1.142 dari lebih 4.000 pemilih yang terdaftar telah memberi suara hingga pukul 10:00 waktu setempat, selain 25 persen orang yang absen. Jajak pendapat di luar tempat pemungutan suara mencerminkan apa yang telah dikatakan banyak pemilih: ekonomi sejauh ini menjadi topik utama dalam benak mereka. Enam-puluh dua persen pemilih mengatakan ekonomi adalah masalah paling penting. Irak adalah yang terpenting bagi 10 persen pemilih, dan teroris serta perawatan kesehatan, masing-masing, berada di benak 9 persen pemilih. Masalah ekonomi telah mendominasi putaran terakhir kampanye saat kedua senator yang bersaing untuk mengisi Gedung Putih berusaha meyakin pemilih bahwa mereka adalah calon terbaik guna menanggulangi krisis keuangan tersebut. Tempat pemungutan suara ditutup pukul 18:00 waktu setempat di beberapa bagian Indiana, Kentucky dan New Hampshire. Stasiun televisi CNN baru memproyeksikan pemenang di negara bagian mana pun saat semua tempat pemungutan suara ditutup di negara bagian itu. Pada pukul 19:00 waktu setempat, semua tempat pemungutan suara ditutup di Georgia, Indiana dan Virginia, tiga negara bagian tempat McCain dan Obama bersaing ketat. Semua tempat pemungutan suara ditutup di Ohio dan North Carolina pada pukul 19:30 waktu setempat. Tak ada calon dari partai Republik yang berhasil menghuni Gedung Putih tanpa menang di Ohio. McCain telah berjuang keras di Pennsylvania, negara bagian yang memberi suara buat calon Demokrat dalam dua pemilihan presiden terakhir. Tempat pemungutan suara ditutup pukul 20:00 waktu setempat, demikian juga dengan tempat pemungutan suara di Florida dan ajang perebutan lain. Pemilih memperlihatkan antusias mereka dan kebanggaan pada negara mereka setelah memberi suara mereka Selasa, dalam apa yang telah terbukti menjadi pemilihan umum bersejarah. Ketika kertas suara dihitung, Amerika Serikat telah memilih apakah presiden pertama Afrika-Amerika atau presiden tertua untuk masa jabatan pertama dan perempuan pertama sebagai wakil presiden. Selain membuat pilihan antara McCain dan Obama --atau seorang calon dari pihak ketiga-- pemilih juga memberi pilihan dalam sejumlah persaingan penting Parlemen dan Senat yang dapat menentukan apakah partai Demokrat memperkokoh kekuatan mereka di Kongres. Petugas pemilihan umum melaporkan banyak pemilih yang datang di banyak bagian negeri itu, dan sebagian pemilih menunggu hingga berjam-jam untuk memberi suara mereka.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008