Jakarta, (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore turun 50 poin menjadi Rp10.950/11.025 per dolar AS dibanding sebelumnya Rp10.900/10.925, setelah Bank Indonesia (BI) kembali masuk pasar. "Aksi BI masuk pasar untuk mengurangi tekanan terhadap rupiah yang masih terpuruk, sehingga mata uang Indonesia masih dalam kisaran antara Rp10.900 sampai Rp11.000 per dolar AS," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Kamis. Menurut dia, BI terlihat agak kewalahan karena terus melakukan intervensi sehingga cadangan devisa makin menipis, meski BI mengatakan, tekanan pasar itu tidak berlangsung lama. "BI kemungkinan akan membiarkan rupiah tergantung pada kekuatan pasar dan sewaktu-waktu akan turun pasar. Jadi BI tidak melepas rupiah secara 100 persen diserahkan kepada pasar, katanya. Menurut dia, pasar juga sedang memperhatikan dengan terpilih Barack Obama akan membawa perubahan yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi dunia. Apabila AS memfokuskan faktor utamanya terhadap pertumbuhan ekonomi, maka dalam waktu satu sampai dua tahun ekonomi AS diperkirakan akan membaik yang berdampak positif terhadap ekonomi dunia yang pada gilirannya berimbas ke Indonesia. "Kami menyambut baik dengan terpilih Obama yang berempati terhadap pertumbuhan ekonomi," ujarnya. Membaiknya ekonomi AS akan berdampak positif terhadap ekonomi nasional yang akan mendorong rupiah kembali menguat, karena ketakutan para pelaku pasar yang membeli dolar AS akan berkurang. Kondisi akan mendorong rupiah membaik, meski posisinya diperkirakan tidak akan berada jauh di level Rp10.000 per dolar AS, demikian Kostaman Thayib.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008