Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pelayanan imigrasi di KBRI Kuala Lumpur merupakan pelayanan tercepat di dunia, karena perpanjangan paspor bisa hanya tiga jam, dan pembuatan paspor bisa dilakukan dalam satu hari. "Iya pengurusan imigrasi di KBRI Kuala Lumpur memang paling cepat sedunia," kata Dirjen Imigrasi Basyir Ahmad Bardawi di sela-sela syukuran yang diselenggarakan KBRI Kuala Lumpur, Kamis malam. Dubes RI untuk Malaysia Dai Bachtiar melakukan pemotongan nasi tumpeng kemudian memberikan kepada wakil Dubes Tatang B Razak yang menerima penghargaan sebagai pionier inovasi pelayanan publik dari Menpan, Dirjen Imigrasi Basyir, mantan Atase Imigrasi Bambang Widagdo. "Pembuatan paspor di Australia perlu waktu satu bulan, Amerika perlu waktu tiga bulan dan Hongkong perlu waktu tiga minggu," kata Dirjen imigrasi. Sementara perpanjangan paspor di KBRI hanya perlu tiga jam, dan pembuatan paspor baru hanya perlu satu hari. "Kami bisa berikan pelayanan cepat di KBRI Kuala Lumpur ini tidak mengabaikan aspek keselamatan negara," tegas Basyir, mantan Direktur SDM Polri itu. Anehnya, perpanjangan paspor di konsulat jenderal (KJRI-KJRI) di Malaysia paling cepat satu hari, bahkan ada yang dua hari. Tidak ada yang bisa cepat dengan waktu tiga jam. Mengapa tidak ada standarisasi pelayanan perpanjangan paspor atau pembuatan paspor baru di Indonesia maupun di luar negeri. Dalam kesempatan itu, Dai Bachtiar juga mengucapkan terima kasih kepada mantan atase imigrasi Bambang Widagdo yang mampu membuat terobosan dan menciptakan sistem pengurusan keimigrasian menjadi baik dan teratur. "Tapi terobosan jika tidak didukung dari pusat juga tidak mungkin. Oleh sebab itu, penghargaan terhadap KBRI Kuala Lumpur tidak terlepas juga dari dukungan pusat Jakarta," kata Dai. Ia juga mengucapkan selamat dan terima kasih kepada wakil Dubes Tatang B Razak karena mampu melakukan terobosan dalam merubah garasi menjadi ruang pelayanan yang bagus dan nyaman sehingga KBRI Kuala Lumpur menerima penghargaan citra pelayanan prima dari Presiden. Dai Bachtiar tidak lupa juga mengucapkan terima kasih kepada para staf imigrasi yang bekerja hingga tengah malam untuk mewujudkan proses keimigrasian yang cepat dan efisien. "Mengenai uang lembur kalian yang belum dibayar selama satu tahun, sudah kami ajukan anggaran tambahan ke menteri keuangan," ungkap Dubes. "Pada saat menerima menghargaan, saya sudah utarakan agar menteri keuangan memberikan dana tambahan untuk membayar uang lembur kalian," tambah Dai, yang langsung disambut tepuk tangan gemuruh dari puluhan staf KBRI yang hadir. Untuk meningkatkan lagi pelayanan kepada warga Indonesia di Malaysia, KBRI meluncurkan wajah website.www.kbrikl.go.my baru demi meningkatkan pelayanan informasi sekaligus menampung pengaduan-pengaduan dari warga Indonesia. "Siang tadi, saya bertemu dengan para mahasiswa. Mereka mengaku sering menerima keluhan atau masalah dari TKI. Bagaimana mengadukan masalah ini ke KBRI. Dengan website baru ini, mahasiswa bisa akses dengan mudah untuk melaporkan jika terjadi sesuatu pada mahasiswa atau TKI," kata Dai.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008