Jakarta (Antara News) - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menggelar pertemuan dengan pihak Qatar Telecom (Qtel) untuk membahas kelanjutan pembelian saham Indosat oleh Qtel. Namun dalam pertemuan yang dilakukan di Gedung Bapepam, Jumat (7/11), belum ada pembahasan mengenai harga tender offer 24,2% saham Indosat (ISAT) milik publik. Ketua Bapepam-LK, Fuad Rahmany, mengatakan dalam pertemuan itu pihaknya hanya memberi penjelasan kepada Qtel mengenai aturan yang berlaku di Indonesia. "Belum ada kesimpulan hasil pertemuan, karena memang pertemuan hanya memberikan penjelasan mengenai peraturan di Indonesia. Mengapa demikian? Karena selama ini kita hanya berhubungan melalui pengacara masing-masing," kata Fuad. Satu yang pasti dalam pertemuan tersebut Qtel menyambut positif penjelasan yang dipaparkan Bapepam, yang selanjutnya perusahaan Qatar tersebut akan segera menggelar pertemuan di negaranya. Mengenai ada tidaknya pembahasan harga tender offer dalam pertemuan tersebut, Fuad mengatakan tidak ada termasuk batas waktu kepastian harga. "Mengenai deadline harga, nanti akan di bahas lagi pada pertemuan berikutnya, karena selama ini legal consultant mereka mempunyai interpretasi yang berbeda," ujarnya. Komisaris Indosat, Rahmat Gobel, juga mengatakan belum ada kesimpulan pada pertemuan tersebut. Belum adanya kesimpulan dalam pertemuan tersebut antara lain karena sebagai perusahaan publik, Qtel sendiri harus membicarakan terlebih dahulu persoalan ini dengan para pemegang saham lainnya. Seperti diketahui awalnya Qtel mengajukan proposal pembelian Indosat dengan harga tender offer Rp7.388 per saham dengan nilai sekitar Rp9,71 triliun. Namun Qtel memutuskan menurunkan harga tender offer itu 13% lebih rendah menjadi Rp6.416. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008