Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan ancaman pembunuhan terhadap dirinya maupun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan hal biasa dan terjadi pada semua pemimpin dunia termasuk presiden terpilih Amerika Seriakt Barack Obama. "Soal ancaman seperti itu biasa, Barack Obama juga mendapat 2000 ancaman," kata wapres Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat, ketika diminta komentarnya mengenai ancaman pembunuhan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dirinya. Menurut Wapres, hampir semua pemimpin selalu mendapatkan berbagai ancaman. Namun, tambahnya adanya juga ancaman yang sifatnya serius maupun ancaman yang hanya berupa main-main. "Tapi itu kita hadapi dengan serius juga," kata Wapres. Wapres juga menjelaskan bahwa aparat keamanan telah mengantisipasi dan memperketat penjagaan. Sebelumnya ancaman terhadap beberapa pemimpin nasional di muat dalam situs fotnawarabbilkakbah.com tertanggal 5 Agustus 2008. Surat ancaman itu diduga dibuat di LP Batu Nusakambangan dengan mengatasnamakan Mukhlas, Imam Samudra, dan Amrozi. Dalam surat pernyataan itu, selain Jaksa Agung terdapat juga nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, Andi Matalatta, dan AH Ritonga (Jampidum). Pada surat pernyataan itu terdapat 8 poin, yang salah satu isinya menyebutkan, "Kepala saudara kami kaum Mukminin, khususnya kaum Mujahidin di manapun berada, wajib atas kalian menyatakan perang dan membunuh individu-individu yang terlibat eksekusi ini seperti Presiden SBY dan Jusuf Kalla, Andi Matalatta, Hendarman Supandji, AH Ritonga, seluruh hakim, dan jaksa yang terkait eksekusi tersebut. Pada kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso mengatakan, situasi keamanan masih relatif aman dan kondusif. "Insya Allah, aman...," katanya singkat, kepada juru warta yang mengejarnya usai rapat yang dipimpin Menko Polhukam Widodo AS itu. Hadir pula dalam rapat itu Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dan Kepala BIN Syamsir Siregar. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008