Serang (ANTARA News) - Pelayat di rumah Abdul Azis alias Imam Samudra terpidana mati Bom Bali I hingga Minggu malam pukul 22.00 WIB masih mengalir dari berbagai organisasi Islam untuk memberikan dukungan moril kepada keluarga almarhum. Pantauan ANTARA News, puluhan warga dari luar daerah masih berdatangan di kediaman Imam Samudra untuk melayat almarhum sekaligus menghibur keluarga yang telah berduka cita. Mereka para pelayat yang berdatangan dari pengajian Persatuan Islam (Persis) Cabang Lebak, Serang, Tangerang dan daerah lainya. Bahkan, pelayat dari sejumlah Ormas Islam dari Jakarta, Cianjur dan Bandung. "Saya datang ke sini untuk memberikan dukungan moril bagi keluarga Imam Samudra," kata Ny Rohmatun (45) salah satu organisasi Islam di Serang. Menurut dia, Imam Samudra seorang mujahid yang membela kebenaran sehingga perlu mendapat dukungan sesama muslim. "Saya sebagai umat Islam tentu mendukung perjuangan Imam Samudra," katanya. Yadi (35), pelayat lainya dari Tanahara, Serang, mengaku dirinya datang ke sini selain silatuhrahmi juga menghibur keluarga almarhum. "Saya sebagai muslim sangat berkewajiban untuk memberkan dukungan kepada keluarga almarhum," ujarnya. Sementara itu, suasana Kampung Lopang Gede, Kelurahan Lopang, Serang, Provinsi Banten, sejak Minggu pukul 20.00 WIB sudah menutup pintu. Apalagi, di rumah kediaman Imam Samudra tidak menggelar tahlilan dan membaca ayat-ayat suci Al-Quran, seperti kebiasan adat warga setempat. "Biasanya di sini setiap ada warga yang meninggal dunia menggelar acara pengajian dan tahlilan," kata Agus (45) tetangga Imam Samudra.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008