Tokyo (ANTARA News) - Seorang ibu asal Jepang, yang juga astronot, terpilih sebagai anggota kru pesawat ulang alik antariksa "Atlantis" yang akan menjalankan misinya pada Februari 2010. Terpilihnya Nakao Yamazaki (37), ibu dari seorang putri berumur enam tahun, menjadikan ia sebagai wanita pertama Jepang yang meluncur ke antariksa, demikian Kyodo di Tokyo, Selasa. Misi pesawat antariksa "Atlantis" pada Februari 2010 itu adalah melanjutkan pengiriman berbagai fasilitas riset ke laboratorium luar angkasa Jepang "Kibo" yang berada di Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Saat ini Jepang memiliki delapan astronot, dua di antaranya adalah perempuan, termasuk Nakao Yamazaki. Yamazaki merupakan lulusan master bidang "space engineering" dari Universitas Tokyo pada 1996 dan kemudian bergabung dengan Badan Pengembangan Luar Angkasa Jepang (Japan Aerospace Exploration Agency - JAXA). Sertifikat sebagai astronot diraihnya pada September 2001 yang kemudian mengantarkannya ke dalam proyek ISS. Sementara itu, astronot Jepang lainnya yang akan tinggal di angkasa luar adalah Koichi Wakata (45). Wakata akan tinggal di ISS mulai Februari hingga Mei 2009, menjadikannya sebagai astronot Jepang pertama kali yang tinggal cukup lama di stasiun antariksa. Astronot lain yang juga akan dikirim ke ISS adalah Soichi Noguchi (43) yang akan tinggal selama enam bulan mulai November 2009. Selama masa itulah "Atlantis" akan terbang ke antariksa dan membawa pulang Yamazaki. Hal itu memberikan kemungkinan bergabungnya dua astronot Jepang di luar angkasa. Wakata akan meluncur dengan pesawat ulang alik antariksa AS, sedangkan Noguchi meluncur dengan roket Soyuz milik Rusia. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008