Surabaya (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Prof.Dr.Ir Mohammad Nuh, DEA mengajak semua elemen masyarakat untuk saling menghargai satu sama lain dan tak henti bekerja keras. Menurut mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini, ada beberapa pola pikir yang dimiliki manusia yaknio "discipline mind" (pola pikir yang hanya melihat permasalahan dari satu aspek dan tak mampu menjawab permasalahan yang kompleks). "Pola pikir ini tak akan mampu memecahkan permasalahan bangsa," katanya di acara puncak peringatan Dies Natalis ke-48 ITS Surabaya, di Graha Sepuluh November ITS Surabaya, Selasa. Untuk itu, kata dia, perlu adanya pola pikir lainnya seperti "synthesizing mind" atau yang mampu mengkombinasikan beberapa kompetensi untuk menjawab permasalahan serta berpikir "out of box" yang mengandalkan kreativitas. "Nah, bila semuanya telah menggunakan pola pikir yang kreatif maka akan muncul sebuah kultur perbedaan," katanya. Perbedaan-perbedaan dalam hal pemikiran inilah yang menurutnya bisa memunculkan potensi benturan. Dan pola pikir terakhir inilah yang wajib dimiliki oleh semua elemen bangsa, yaitu etika. Menurut Nuh, masyarakat yang memiliki etika akan cenderung memiliki kemampuan untuk menghargai dan menghormati. "Saya harap semua sivitas ITS mampu memiliki semua pola pikir ini. Dan mampu mentransformasikan sosial kultur masyarakat," tegas Nuh. Selain Menkominfo, salah satu alumni ITS Hermin R Sarengat yang saat ini menjabat Presdir PT General Electric (GE) Indonesia juga sempat menyampaikan sedikit pidato untuk memberikan semangat pada seluruh sivitas akadmeika ITS. Acara yang juga dihadiri Pejabat Gubernur Jatim Setya Purwaka, Rektor ITS Prof Dr Ir Priyo Suprobo MS PhD dan sejumlah tamu undangan lainya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008