London (ANTARA News) - Harga minyak tenggelam di bawah 55 dolar per barel, Selasa, harga terendah dalam 21 bulan terakhir, ketika kepanikan baru terhadap resesi memicu kekhawatiran merosotnya permintaan energi global, para pedagang menyatakan. Di bursa Intercontinental Exchange (ICE) London, minyak mentah Brent Laut Utara untuk penyerahan Desember anjlok ke posisi 54,92 dolar per barel, harga terendah yang terakhir dicapai pada 30 Januari 2007. Brent kemudian diperdagangkan pada level 55,94 dolar, atau mengalami penurunan sebesar 3,14 dolar dibandingkan hari sebelumnya. Pada saat bersamaan di bursa New York Mercantile Exchange (NYMEX), harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Desember terjungkal ke posisi 58,32 dolar, level terendah sejak 21 Maret 2007. Harga minyak mentah kini telah merosot sebesar 60 persen sejak melonjak ke rekor tinggi historis di atas 147 dolar pada Juli lalu. Penurunan ini merupakan bukti yang semakin kuat atas terjadinya pelambatan dalam pertumbuhan ekonomi global dan merosotnya permintaan energi. Harga pada Selasa melanjutkan penurunan sebelumnya setelah harga saham jatuh di Wall Street pada sesi pembukaan, dengan sentimen investor berubah-ubah akibat kepanikan terhadap kemungkinan ambruknya raksasa otomotif General Motors dan berita korporat yang lebih buruk di tengah krisis kredit. Pasar saham Eropa juga ditutup merosot tajam pada Selasa, terimbas berita mengenai berbagai masalah yang mendera berbagai perusahaan, sehingga memicu kekhawatiran tentang menyebarnya kerusakan dari krisis kredit global pada ekonomi dunia saat ini, demikian laporan AFP. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008