Beijing (ANTARA News) - China berencana akan menghukum penyanyi yang tampil di pentas dengan suara orang lain atau menggunakan lip-synch, karena praktek ini "menipu masyarakat", Kementerian Kebudayaan China menyatakan Kamis. Seperangkat peraturan untuk penampilan komersial yang disiarkan di laman internet kementerian itu meminta agar para artis tidak "menggunakan lagu yang sudah direkam terlebih dahulu atau musik untuk menggantikan nyanyian langsung atau alat musik yang dimainkan" untuk "menipu publik". Mereka yang tertangkap basah melakukan lip-synch akan dihukum, kata peraturan itu, tanpa menjelaskan hukuman apa yang akan diberikan kepada pelanggar. "Kami mencari masukan dari masyarakat tentang regulasi ini," kata jurubicara kementerian itu, yang tak mau disebutkan jati dirinya, kepada AFP. Lip-synch ramai diperbincangkan pada tiga bulan lalu setelah praktek "pura-pura menyanyi" pada upacara pembukaan Olimpaide Beijing menuai protes, setelah terungkap gadis cilik yang telah membius jutaan permisa dengan lagunya yang menggemparkan ternyata hanya menggerakkan bibir dan tubuh saja. Pengarah musik mengungkapkan dia tampil di pentas karena dia lebih cantik daripada penyanyi sejati, yang hanya muncul di belakang panggung. Laporan dari kantor berita setengah resmi China News Service menyatakan hukuman bagi lip-synch akan diterapkan pada penyanyi perorangan, kelompok atau penyelenggara. Ijin mereka akan dicabut jika mereka melanggar lagi ketentuan itu selama dua tahun, kata laporan itu. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008