Jakarta (ANTARA) - Banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) serta Kabupaten Lebak di Provinsi Banten telah memaksa 35.502 warga mengungsi, kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Jakarta, Selasa.

Mengutip data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Muhadjir juga menyebutkan bahwa bencana banjir dan tanah longsor yang melanda 293 kelurahan di 74 kecamatan di wilayah Jabodetabek dan Provinsi Banten telah mengakibatkan 67 orang meninggal dunia.

Perinciannya, bencana alam telah menyebabkan 3.685 warga mengungsi dan 16 orang meninggal dunia di DKI Jakarta, mengakibatkan 15.400 orang mengungsi dan 31 orang meninggal dunia di Jawa Barat, serta menyebabkan 16.821 warga mengungsi, 20 orang, dan satu orang hilang di Banten.

Selain itu, Muhadjir mengatakan, banjir menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan perumahan penduduk di sebagian wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

"Kabupaten Lebak merupakan daerah yang kerusakan infrastruktur terbanyak disusul Kabupaten Bogor," kata dia, menambahkan, banjir bandang menyebabkan sekitar 900 rumah warga dan dua sekolah rusak di Lebak.

Menurut dia, sampai sekarang sudah ada 12 daerah terdampak banjir dan tanah longsor di Jawa Barat dan Banten yang menetapkan status tanggap darurat.

Pada Selasa, Muhadjir bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan rapat koordinasi mengenai penanganan bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah sejak 1 Januari 2020.

Baca juga:
BNPB: Korban jiwa akibat banjir Jabodetabek bertambah jadi 67 orang
BNPB siap bantu daerah siaga darurat bencana

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2020