Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Siti Fadjriah mengatakan perbankan telah menangkap penyebar rumor tak bertanggung jawab. "Saya ingin menyampaikan barusan kami kumpulkan beberapa bank besar yang ini berkaitan dengan apa yang disampaikan bapak gubernur tadi pagi bahwa rumor mengenai bank-bank itu memang ada, dan kami mencoba menelusuri dan Alhamdulillah ketangkap, satu yang nantinya akan kita proses secara hukum," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, penyebar rumor tersebut telah dapat ditangkap oleh salah satu bank. Untuk itu pihaknya mendukung perbankan dalam menjerat para penyebar rumor yang tak bertanggung jawab. "BI mendukung langkah-langkah perbankan yang menangkap orang-orang dan pihak-pihak yang menyebarluaskan rumor. Ini untuk diadukan kepada pihak yang berwajib. Itu yang kita lakukan," katanya. Menurut dia, rumor tersebut dapat meganggu kestabilan sektor keuangan dan menyesatkan masyarakat. "Sehingga kita harus memberikan hukuman, pelajaran yang setimpal, karena itu dapat mengganggu kestabilan sistem," katanya. Ia mengatakan, rumor adanya kekurangan likuiditas beberapa bank bisa membuat nasabah bank tersebut menarik danany secara besar-besaran. Dan ini akan menimbulkan kondisi yang tidak menguntungkan bagi bank. Menurut dia, penyebaran rumor tersebut awalnya bisa berasal dari Indonesia yang disebarkan ke luar negeri. Kemudian dari luar negeri rumor tersebut dihembuskan kembali ke Indonesia. Wakil Presiden Direktur Bank Arthgraha Wisnu Chandra mengatakan perbankan telah menangkap dan melaporkannya ke polisi. "Yang kemarin sudah dilaporkan ke kepolisian dan tentunya akan ada tindakan hukum kepada orang yang baik sengaja atau tidak sengaja menyebarkan rumor yang sama sekali tidak mendasar," katanya dalam konferensi pers tersebut. Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan, rumor yang dihembuskan bisa saja terkait pasar saham yang saat ini tengah anjlok. "Ada motif, sekarang saham lagi jatuh salahnya satunya dari pasar modal, mereka bisa beli," katanya. Dalam beberapa hari ini berseliweran berbagai rumor tak bertanggungjawab tentang kekurangan likuiditas di perbankan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008