Samarinda (ANTARA News) - Banjir yang melanda sebagian wilayah Kota Samarinda, Kalimanan Timur, sejak Jumat, 7 November 2008 terus meluas. Pantauan hingga Minggu dinihari, sejumlah kawasan yang tidak tergenang saat banjir terparah berlangsung di Samarinda pada Senin hingga Kamis lalu, terlihat mulai terendam air. Di kawasan Jalan Basuki Rahmat dan Ahmad Dahlan, ketinggian air mencapai 10 hingga 20 centimeter. Kawasan Jalan AM Sangaji, Jalan Agussalim dan Jalan Abdul Muthalib juga terlihat mulai tergenang. "Sewaktu banjir melanda Jalan dr. Sutomo, Jalan Remaja dan Jalan Cendrawasih, justru tempat kami kering. Tapi, sejak kemarin (Jumat), air mulai merendam rumah saya," ungkap warga Jalan Agussalim, Sambas. Kawasan Tepian Mahakam mulai Jalan RE. Martadinata hingga Jalan Gajah Mada dan Yos Sudarso sejak Jumat hingga Minggu dinihari juga terlihat tergenang. "Setiap tahun, Tepian Mahakam tergenang akibat luapan Sungai Mahakam. Tapi, sewaktu banjir yang terjadi beberapa waktu lalu, tempat ini justru tidak banjir," ungkap salah salah seorang PKL (Pedagang Kaki Lima) di kawasan Tepian Mahakam. Sementara, kawasan yang selama sepekan terendam banjir yakni Jalan Cendrawasih, Jalan dr Sutomo, Jalan Remaja dan Jalan Pemuda air terlihat mulai surut. Bahkan, di kawasan yang sempat digenangi air 50 hingga 90 centimeter dan mengakibatkan 8.400 Kepala Keluarga terendam itu, selama dua hari, sempat kering. "Kalau siang, airnya kering tetapi air kembali naik pada malam hingga pagi. Tapi, airnya tidak sedalam saat banjir beberapa hari lalu," ujar warga Jalan dr. Sutomo Gang II, Ny Leni. Banjir yang meluas di Kota Samarinda sejak dua hari terakhir, selain arusnya cukup deras juga berwarna keruh akibat bercampur lumpur. "Kalau banjir sebelumnya, airnya tidak keruh, tetapi selama dua hari ini selain keruh bahkan kemarin airnya berwarna hitam juga arusnya cukup deras," ujar warga Jalan dr. Sutomo, Salmah. Sementara, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kota Samarinda sejak sepekan lalu telah mengingatkan warga agar mewaspadai banjir susulan akibat sungai Mahakam meluap. "Diperkirakan, puncak air pasang Sungai Mahakam akan berlangsung pada Kamis, 20 November 2008. Banjir yang berlangsung selama dua hari terakhir, akibat air Sungai Mahakam pasang," ungkap Prakirawan BMG Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda, Sutrisno, baru-baru ini. Warga Samarinda, kata Sutrisno, diminta tetap waspada sebab curah hujan di Samarinda cenderung meningkat pada Nopember hingga Desember 2008.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008