Klaten (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Klaten memperkirakan pada awal 2009, minyak tanah (mitan) bersubsidi sudah ditarik dari wilayah ini, karena program konversi mitan ke gas elpiji dijadwalkan sudah berakhir. Program konversi tahap dua di wilayah Klaten diperkirakan selesai akhir November ini dan pasokan mitan sebanyak 835 ribu liter per bulan akan ditarik sebesar 50 persen pada awal Desember 2008, kata Kabag Perekonomian Kabupaten Klaten, Sri Sumanto, di Klaten, Minggu. "Mitan setelah ditarik 50 persen, pasokannya tinggal sekitar 417,5 ribu liter dan diperkirakan pertengahan Desember 2008 sudah tidak ada mitan bersubsidi lagi," katanya. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada masyarakat Klaten, agar siap untuk menggunakan kompor gas pada awal tahun depan karena mitan bersubsidi diperkirakan sudah menghilang. "Kami perkirakan mulai Februari 2009 sudah tidak ada lagi mitan bersubsidi di wilayah Klaten," katanya. Menurut dia, Klaten merupakan daerah pertama yang rampung melaksanakan program konversi mitan ke elpiji dari seluruh eks Keresidenan Surakarta. "Di Jateng yang sudah menyelesaikan program pemerintah dan beralih ke gas elpiji di antaranya, Kota Semarang dan Salatiga," katanya. Kendati demikian, pemkab telah melakukan berbagai upaya melakukan sosialisasi terkait rencana akan ditariknya mitan bersubsidi dari pasaran. Meskipun, sosialisasi dilakukan melalui aparat pemerintahan, masyarakat tetap beranggapan mitan masih ada di pasaran. "Masyarakat beranggapan mitan masih beredar, maka mereka tidak memakai kompor gasnya dan dampaknya banyak yang menjual," katanya. Kepala Dinas Perindustrian, perdagangan, dan Koperasi ( Disperindagkop) Kabupaten Klaten, Mujaeroni mengatakan, rencana penarikan mitan bersubsidi di Klaten tersebut sudah diundur dari jadwal semula. Pertamina seharusnya pada tanggal 1 Oktober 2008, sudah mengurangi pasokan mitan sekitar 50 persen. Namun, pemkab meminta agar dilakukan penundaan pengurangan itu hingga akhir bulan Desember 2008. "Jika konversi ke elpiji selesai akhir bulan ini, awal Desember mitan bersubsidi akan ditarik 50 persen. Sisanya kemungkinan pertengahan Desember," katanya. Jika mitan masih ada beredar di wilayah Klaten, kata dia, harganya lebih mahal yakni sekitar Rp7.000,00 per liter, karena sudah tidak ada subsidi lagi. "Harga Mitan subsidi hanya Rp2.400,00/liter." Menurut dia, akan ditariknya mintan juga mulai dirasakan oleh sejumlah pangkalan di wilayah Klaten, karena mereka sudah tidak lagi menerima pasokan mitan dalam sepekan ini. Namun, mereka sudah diarahkan beralih sebagai penjual gas elpiji. Kendati demikian, pihaknya meminta agar mitan bersubsidi penarikannya dilakukan hanya 50 persen dahulu hingga akhif 2008 dan sisanya bisa setelah Tahun Baru 2009.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008