Makassar (ANTARA News) - Musyawarah Daerah (Musda) Forum Komunikasi Keluarga Purnawirawan Indonesia (FKKPI) Sulawesi Selatan yang berlangsung 16-17 November di Makassar, mengalami deadlock. Akibat deadlock, pelantikan Ketua FKKPI Sulsel dan penutupan Musda yang direncanakan berlangsung Senin malam, batal dilakukan. "Malam ini tidak terjadi kesepakatan seperti yang kami harapkan," ujar Ketua Panitia Musda, Suwandi Mahendra, di Makassar, Senin malam. Batalnya dua agenda penutupan Musda tersebut disebabkan tarik ulur antara Pengurus FKKPI Pusat dan FKKPI Sulsel. Pusat, kata Suwandi, tidak menyutujui keinginan kader Sulsel menggabungkan kepengurusan Organisasi Masyarakat (Ormas) dengan Generasi Muda (GM) FKKPI seperti yang diusulkan dalam Musda ini. Mereka mengancam tidak melakukan pelantikan jika dua organisasi itu tetap dipaksakan bergabung. Sebab, hal itu dianggap tidak sesuai aturan dalam AD/ART. Di sisi lain, FKKPI Sulsel tetap ngotot dengan keinginannya dan membiarkan Pusat mengambil kebijakan sendiri terkait hal itu. "Kami merasa penggabungan Ormas dan GM merupakan hal yang rasional dan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Keinginan kami, biarkan saja kami secara de facto bergabung dan nanti saat Munas barulah dibahas secara de jure," katanya. Masalah lain juga muncul dalam Musda ini. Seluruh pengurus dan kader GM menyatakan tidak akan bergabung dengan Ormas, jika pejabat ketua periode lalu tidak mencalonkan diri kembali. Pada kepengurusan lalu, Ormas dipimpin oleh Syahrul Yasin Limpo yang juga menjabat Gubernur Sulsel. Sementara GM dipimpin Ichsan Yasin Limpo. Ichsan menjabat Bupati Kabupaten Gowa, Sulsel dan merupakan adik kandung Gubernur Syahrul. Menurut Suwandi, keduanya saat ini sudah menyatakan tidak akan maju lagi dalam kepengurusan dan menyerahkan sepenuhnya pemilihan ketua pada mekanisme Musda. "Kami bingung juga dengan sikap adik-adik kami di GM. Padahal, mundurnya Pak Syahrul dan Pak Ichsan sudah harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi," ujarnya. Dijelaskannya, seharusnya GM tidak usah bersikap seperti itu, sebab masih banyak kader FKKPI Sulsel yang siap memimpin kepengurusan selanjutnya. Ia menyebutkan nama, antara lain Anggota DPRD Sulsel, Susilo, Tamsil Harahap, Kadis Sosial dan Kesbang Kabupaten Takalar, Sirajuddin Lopo dan Wakil Bupati Takalar, Makmur Sada. Namun, Ormas masih memberi kesempatan kepada GM untuk melakukan rapat internal kepengurusan. Suwandi belum memastikan sikap apa yang diambil Ormas, jika kader GM tetap bersikukuh pada keinginannya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008