Yerusalem (ANTARA News) - Sebuah konvoi bantuan kemanusiaan diizinkan memasuki Jalur Gaza, Senin, untuk yang pertama kali sejak Israel menutup sepenuhnya wilayah pesisir tersebut pada 5 November di tengah berkobarnya kekerasan. Konvoi 33 truk bantuan yang mengangkut makanan, obat dan perlengkapan medis telah menyeberangi lintasan Kerem Shalom, kata militer Israel dalam sebuah pernyataan. Keputusan mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki daerah miskin Palestina tersebut diambil meski kekerasan masih terus berlangsung, yang ditandai dengan serangan enam roket ke wilayah Israel selatan pada Senin. Tidak ada korban dalam serangan tersebut, kata polisi. Badan Kerja dan Pertolongan PBB mengatakan, hampir dua pekan penutupan total atas wilayah itu telah membuat terhenti Jumat distribusi makanan bagi sekitar 750.000 orang, atau separuh dari penduduk Jalur Gaza. Beberapa hari terakhir ini bentrokan terjadi antara pasukan Israel dan pejuang Palestina di Jalur Gaza, wilayah pesisir yang dikuasai pejuang garis keras Hamas sejak tahun lalu. Perdana Menteri Israel Ehud Olmert yang akan mengakhiri tugas telah memperingatkan mengenai konfrontasi yang akan segera terjadi dengan Hamas meski gencatan senjata yang ditengahi Mesir diberlakukan pada 19 Juni. Bentrokan-bentrokan terakhir pekan lalu telah menewaskan sekitar 10 pejuang bersenjata Palestina, sehingga jumlah korban tewas menjadi sekitar 600 sejak Israel dan Palestina memulai lagi perundingan perdamaian 12 bulan lalu, sebagian besar dari mereka pejuang Gaza. Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun lalu setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari. Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008