Biak (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Biak Numfor, Papua, masih mematok harga jual darah kepada pasien sebesar Rp120 ribu per kantong Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Biak Numfor, Ferry DM di Biak, Selasa, mengatakan, tahun 2009 pihaknya berencana menaikkan harga jual darah kepada masyarakat berkisar Rp150 ribu sampai Rp200 ribu per kantong. Rancangan kenaikan harga penjualan darah sudah disiapkan untuk dikonsultasikan kepada pemkab maupun pihak terkait," kata Ferry menanggapi rencana kenaikan harga darah. Ia mengakui, PMI terpaksa menaikkan harga jual darah kepada pasien mengingat harga kantong kosong untuk menyimpan darah yang biasanya seharga Rp32 ribu kini naik menjadi Rp39 ribu per kantong. Kenaikan harga jual darah ini juga, lanjut Ferry, sudah termasuk dengan biaya pemeriksaan transfusi darah di PMI Biak. Harapan saya adanya penyesuaian harga jual kantong darah tahun 2009 harus dapat diterima masyarakat guna mendukung beban biaya operasional PMI dalam melayani permintaan kebutuhan darah, ujarnya. Menyinggung stok darah di PMI Biak, menurut Ferry, hingga pertengahan November ini persediaan trombosit yang dimilikinya khususnya golongan A dan B masih kosong. Sementara untuk trombosit golongan O, lanjut sekretaris PMI Biak, sampai saat ini cadangannya masih tersedia mencapai 40 kantong. Jumlah kantong darah golongan O berasal dari aksi social donor darah prajurit Marinir TNI AL beberapa minggu sebelumnya, kata Ferry menyikapi persedian stok darah di PMI Biak. Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan stok darah pasien pihaknya masih mengandalkan donor sukarela dari keluarga pasien. Untuk aksi donor sosial seperti perkumpulan organisasi atau institusi tertentu, menurut Ferry, sifatnya hanya pada waktu tertentu.Kebutuhan darah biasanya dipenuhi lewat aksi donor keluarga pasien, ujarnya.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008