Makassar (ANTARA News) - Dr Syahrul Yasin Limpo, SH, MSi, MH (53) menyatakan bersedia menyerahkan jabatan Ketua Umum Forum Komunikasi Keluarga Purnawirawan Indonesia (FKKPI) Sulawesi Selatan periode lima tahun ke depan, sepanjang tidak ada pertentangan-pertentangan yang menjurus kepada benturan fisik.

"Saya mau mundur, sekaligus menyerahkan tongkat kepemimpinan organisasi ini asalkan tidak ada benturan fisik dari para kandidat dari pengurus FKKPI Sulsel dan Generasi Muda (GM) FKKPI Sulsel, " di Makassar, Selasa malam.

Pernyataan Syahrul yang juga Gubernur Sulsel periode 2008-2013 tersebut disampaikan pada Musyawarah Daerah (Musda) FKKPI dan GM FKKPI Sulsel, yang hingga Senin malam (17/11) belum menghasilkan Ketua terpilih akibat belum adanya kesepakatan dari peserta Musda apakah yang memimpin organisasi ini dari kalangan anak purnawirawan tentara atau polisi.

Jika sampai Rabu (19/11) belum ada yang terpilih hanya karena pertentangan pandangan yang masih berbeda-beda, lanjut Syahrul, maka dirinya bersedia kembali memimpin organisasi ini asalkan hasil musyawarah tersebut `sepakat` memilihnya.

"Saya bersedia menjadi Ketua FKKPI yang sudah menyatu ini, sekaligus akan membawa organisasi ini menjadi yang terbaik di tingkat nasional sebab baru tahun ini FKKPI dan GM. FKKPI bersatu menjadi organisasi yang memiliki kekuatan yang sempurna," katanya.

Sebab, ungkapnya, FKKPI Sulsel dan GM. FKKPI Sulsel memiliki Satgas masing-masing, artinya satgasnya berjalan sendiri-sendiri padahal ada induknya sehingga kekompakan organisasi ketika itu belum maksimal.

Dengan penyatuan itu, organisasi ini bisa lebih kuat, matang dan sempurna guna membangun bangsa ini yang lebih maju ke depan. (*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008