Jakarta  (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia harus memperkuat promosi ke dunia internasional bahwa kondisi ekonomi dan iklim investasi di dalam negeri masih sangat menjanjikan meskipun krisis ekonomi global mulai bergulir.

"Harus diakui Indonesia masih lemah dalam hal promosi, namun ini menjadi masukan bagus bagi pemerintah," kata Menneg BUMN Sofyan Djalil di Kantor Kementerian BUMN, di Jakarta, Rabu.

Sehari sebelumnya (Selasa, 18/11) Sofyan Djalil di kantornya menerima sejumlah perwakilan JP Morgan perusahaan investasi berbasis di Amerika Serikat.

Kunjungan tersebut menurutnya, merupakan kunjungan kehormatan JP Morgan karena perusahaan tersebut juga banyak melakukan investasi di sejumlah perusahaan di Indonesia, mulai dari perbankan pemerintah, bank-bank swasta, maupun sejumlah perusahaan yang tercatat di pasar modal.

"Mereka melakukan up date bagaimana perkembangan ekonomi Indonesia, dampak dari krisis, termasuk pembuat kebijakan-kebijakan pemerintah seperti halnya Kementerian BUMN," kata Sofyan.

Ia berpendapat langkah JP Morgan mendatangi Kementerian BUMN maupun institusi keuangan lainnya untuk mencari tahu secara langsung bagaimana kondisi yang sebenarnya terutama dampak krisis global yang melanda Amerika Serikat dan Eropa terhadap ekonomi Indonesia.

"Secara umum mereka sangat yakin bahwa investasi di Indonesia masih oke, tidak masalah. Mereka juga menyatakan bahwa ada di belahan barat atau diluar Indonesia," ujar Sofyan.

Untuk itu diutarakan Sofyan, upaya pemerintah melakukan perbaikan citra Indonesia di luar negeri untuk semua aspek harus ditempuh, sehingga yang muncul ke permukaan tidak selalu informasi negatif yang justru merugikan semua pihak. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008