New York (ANTARA News) - Harga saham di Bursa Wall Street berjatuhan ke palung terdalam pada kurun lima setengah tahun terakhir setelah para investor melihat akan semakin lamanya pelambatan ekonomi AS dan terpengaruh oleh pernyataan para eksekutif industri otomotif yang memperkirakan malapetaka tak terkirakan bakal menimpa industri itu jika pemerintah enggan turun tangan. Saham General Motors anjlok ke titik terendah dalam kurun 66 tahun terakhir sehingga lingkup dampaknya meluber ke luar industri otomotif sendiri, sementara saham-saham industri keuangan jatuh dua kali lipat menyusul kekhawatiran kelamnya surat utang yang diterbitkan pasar real estate bakal menaburkan ketakutan baru mengenai gelombang lain dari krisis kredit. Di saat bersamaan Federal Reserve memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2009 dan itu makin memicu gelombang aksi jual sampai perdagangan saham di Wall Street ditutup. "Kami menyaksikan ambruk pasar terburuk dalam sejarah kehidupan manusia. Orang tampak senang bertukar cerita mengenai bagaimana keadaan buruk ini bisa terjadi dan membuat mereka menjadi gila. Semuanya jadi ganjil," kata David Bianco, kepala analis ekuitas pada UBS, New York. Indeks Dow Jones Industrial Average rubuh 427,47 poin atau 5,07 persen di posisi 7.997,28, lalu indeks Standard & Poor's 500 jatuh 52,54 poin atau 6,12 persen ke level 806.58, sedangkan indeks Nasdaq tergunting 96,85 poin atau 6,53 persen menjadi 1.386,42. Untuk pertamakalinya sejak Maret 2003, indeks Dow Jones ditutup di bawah level 8.000, sementara akhir pekan lalu indeks S&P 500 dan Nasdaq sempat tenggelam ke level terendah dalam lima tahun terakhir. Saham General Motors sebenarnya mampu menipiskan kerugian hingga hampir setengahnya, namun tetap ditutup turun 9,7 persen pada 2,79 dolar AS per saham atau harga termurah dalam 66 tahun terakhir. Rivalnya, Ford, karam 25 persen di harga 1,26 dolar AS setelah para pemodal mengkhawatirkan Kongres AS tidak akan menyetujui upaya pemerintah membantu mengatasi masalah yang dihadapi industri otomotif itu. Para eksekutif perusahaan otomotif berada di Capitol Hill selama dua hari dalam rangka memohon bantuan injeksi dana pemerintah senilai 25 miliar dolar AS, namun prospek disetujuinya proposal paket stimulus lewat dana talangan ini menjadi tidak menentu, meskipun para wakil rakyat menjanjikan kompromi. Para investor mengkhawatirkan kemungkinan bangkrutnya perusahaan-perusahan otomotif bakal membuat perekonomian AS yang sudah retak menjadi semakin keropos. Di sektor keuangan, saham Bank of America, JPMorgan dan Citigroup tergelincir ke titik terendahnya didorong oleh ketakutan bakal runtuhnya sektor perbankan AS akibat semakin buruknya krisis kredit dan perekonomian yang terus berkontraksi. Saham Bank of America amblas 14 persen ke level 13,06 dolar AS per saham, JPMorgan rontok 11,4 persen di posisi 28,47 dolar AS, sedangkan nilai saham Citigroup lenyap 23,4 persen menjadi tinggal 6,40 dolar AS. Akibatnya indeks S&P financial terhempas 11,6 persen. Selain mengkhawatirkan tingkat kesehatan sektor keuangan AS, obligasi-obligasi yang eksposurnya tertambat pada industri real estate tererosi nilainya karena perekonomian AS yang makin melumpuh akan membuat para pengelola gedung perkantoran, dagang dan hotel tidak bisa membayar utang atau gagal bayar. Akibatnya, The Fed menurunkan lagi proyeksi produk domestik bruto (PDB) pada 2008 untuk kemudian menyatakan perekonomian AS akan menciut 0,2 persen pada 2009. Pada pertemuan terakhir, Komite Pasar Terbuka The Fed mengindikasikan hasratnya untuk menurunkan lagi suku bunga The Fed guna mendorong perekonomian yang tengah terhuyung-huyung ini. Bulan lalu, The Fed menurunkan suku bunga menjadi 1 persen dari sebelumnya 1,5 persen sebagai bagian dari kampanye agresif penurunan bunga yang dimulai sejak awal tahun ini. Di latar lain, tingkat harga konsumen jatuh mencapi rekor terendah pada Oktober di mana harga rumah tertekan sampai di level termurah baru, demikian data ekonomi terbaru AS. Data terbaru ini menyebutkan resesi telah berlangsung dan akan semakin memburuk di hari-hari berikutnya. Di Nasdaq, saham Yahoo Inc merosot 20,9 persen menjadi 9,14 dolar AS setelah bos Microsoft Corp mengurungkan rencana mengakuisi perusahaan media Internet itu, sebaliknya menyatakan hanya ingin menjalin kemitraan usaha dengan Yahoo. Pada perdagangan saham Wall Street Rabu (Kamis dini hari tadi WIB), jumlah saham yang dipindahtangkan mencapai 1,64 miliar lembar, masih di bawah rata-rata harian tahun lalu 1,9 miliar lembar, sedangkan di Nasdaq sekitar 2,36 miliar lembar saham ditransasikan, di atas rata-rata harian tahun lalu 2,17 miliar lembar. Rasio saham naik terhadap saham turun di Wall Street hari itu adalah 16 : 1, sedangkan di Nasdaq 8:1. (*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2008