Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memproyeksikan realisasi defisit anggaran selama 2008 mencapai sekitar 1,1 persen dari produk domestik bruto (PDB) dibanding target dalam APBNP 2008 sebesar 2,1 persen dari PDB.

"Realisasi keseluruhan belanja hingga saat ini sudah sekitar 78 persen dari keseluruhan belanja, khusus belanja kementerian/lembaga (K/L) sudah sekitar 68 persen, kita harapkan akselerasi terjadi sehingga sampai akhir tahun, realisasi belanja bisa sekitar 90 persen," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu (BKF) Anggito Abimanyu di Jakarta, Kamis.

Sementara dari sisi penerimaan, pemerintah memproyeksikan penerimaan pajak sampai akhir tahun mencapai sekitar 105 persen dari target APBNP 2008. "Jadi proyeksi defisit sampai akhir tahun sekitar 1,1 persen atau sekitar Rp49,32 triliun dari PDB APBNP 2008 sebesar Rp4.484 triliun," katanya.

Pemerintah mengharapkan, realisasi anggaran negara selama 2008 menunjukkan gambaran APBN yang sehat.

Menurut Anggito, gambaran kinerja belanja negara menunjukkan kondisi  yang bagus termasuk penyaluran dana perimbangan keuangan ke daerah. "Yang penting belanja modal, barang, dan sosial itu bisa mencapai 90 persen, itu sudah sangat bagus," katanya.

Mengenai pengaruh nilai tukar rupiah yang terdepresiasi, Anggito mengatakan, memang ada pengaruhnya terutama untuk pembayaran utang. "Untuk pembayaran utang, ada kerugian kurs karena depresiasi rupiah, tapi itu hanya terjadi dalam tiga bulan terakhir, sementara sebelumnya ada keuntungan kurs," katanya.

Ia mengatakan, belum tahu berapa besar keuntungan kurs dan kerugian kurs tersebut. Namun untuk pembayaran utang dalam dolar AS dapat terkompensasi keuntungan kurs selama sembilan bulan sebelumnya.

"Untuk utang dalam yen Jepang memang pembayaran pinjaman luar negeri menjadi cukup banyak karena Yen terkoreksi cukup banyak," katanya.

APBNP 2008 menetapkan defisit anggaran sebesar 2,1 persen dari PDB atau nominalnya sekitar Rp94 triliun. Namun dalam Laporan Semester I tahun 2008 kepada DPR, pemerintah memperkirakan realisasi defisit APBN 2008 akan mencapai 1,9 persen atau Rp90,6 triliun.

Pemerintah dengan mempertimbangkan kondisi yang berkembang, kembali
memperkirakan penurunan realisasi defisit menjadi sekitar 1,3 persen dari PDB atau sekitar Rp58,9 triliun. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008