Frankfurt (ANTARA News) - Krisis finansial global telah memukul perdagangan internasional karena bank-bank telah menjadi sangat hati-hati dalam pembiayaan transaksi, kata Presiden Bank Dunia Robert Zoellick, Kamis. "Perdagangan sebagian besar dibiayai oleh kredit" yang telah menjadi ketat karena bank-bank berhemat menyusul jatuhnya pasar AS untuk risiko tinggi atau subprime mortgages, dan kegagalan dari bank investasi AS Lehman Brothers, kata Zoellick pada Forum Bank Dunia Jerman ke-10. Dow Jones Newswires melaporkan Zoellick mengatakan bahwa Bank Dunia sedang berbicara dengan Amerika Serikat dan China termasuk rekanan lainnya tentang bagaimana membiayai perdagangan. "Ini akan menjadi kritis" dalam memerangi pelambatan ekonomi global, kata Zoellick. Lars Thunell, kepala dari anak perusahaan Bank Dunia untuk sektor pinjaman swasta, International Finance Corp., mengatakan IFC sedang menyediakan bank-bank fasilitas pinjaman dengan jaminan untuk perdagangan. Sementara Bank Dunia memproyeksikan sebuah penurunan sekitar 0,1 perse dalam aktivitas ekonomi di negara-negara maju tahun depan, sementara pertumbuhan di negara-negara berkembang akan melambat menjadi sekitar 4,5 persen, turun dari estimasi sebelumnya 6,5 persen. Pertumbuhan global hanya akan tumbuh moderat, kata Zoellick. Di Siem Reap, Kamboja, negara-negara miskin dunia menyerukan egara-negara kaya, Kamis, untuk terus memberikan bantuan meski  terjadi krisis finansial global. Pertemuan para menteri perdagangan dan perwakilan dari hampir 50 negara kurang berkembang mengakhir pertemuan dua hari mereka di Kamboja membicarakan perdagangan dan krisis kredit, demikian AFP.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008