Banjarmasin  (ANTARA News) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan mengusut tuntas kasus penghinaan Nabi Muhammad SAW yang muncul kembali dalam bentuk karikatur dan tersiar melalui media maya "blog" di Indonesia belum lama ini.

"Kita akan selidiki dan usut tuntas kasus karikatur yang terkesan melecehkan Nabi Muhammad itu," ujar Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri, sebelum bertolak menuju Jakarta dari Banjarmasin, Jumat pagi.

Mantan Kabareskrim Mabes Polri itu menduga, kasus "blog" berupa pelecehan Nabi bagi Umat Islam itu melibatkan orang Indonesia.

"Oleh sebab itu, kita terus akan selidiki dan usut tuntas kasus tersebut," tandas Bambang HD saat melakukan kunjungan kerja Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang didampingi Kapala Kepolisian Daerah (Kapolda) setempat, Brigjen Pol. Anton Bachrul Alam.

Dugaan Kapolri atas keterlibatan orang Indonesia dalam kasus "blog" yang memuat karikatur rasul pilihan dan penghulu para Nabi itu, sejalan dengan Hasrul Anwar, Ketua Komisi yang membidangi agama di DPRI dalam keterangan persnya di Jakarta Rabu (19/11).

Karena menurut wakil rakyat di DPR,, dari segi bahasa yang digunakan komik online tersebut nampaknya dibikin oleh orang Indonesia.

Sementara dalam kesempatan terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel, Prof. H. Asyawadie Syukur, Lc, mengingatkan, umat Islam, terutama di provinsinya agar tetap sabar dan jangan mudah terpancing oleh adanya "blog" yang melecehkan Rasulullah Muhammad SAW.

"Sebab tak mustahil, `blog` itu sengaja dibuat pihak tertentu untuk mengadu domba agar kerukunan antar umat beragama terganggu," lanjut mantan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin itu.

Alumnus Universitas Al Azhar Kairo Mesir itu menyayangkan adanya pihak-pihak yang selalu berupaya merusak kerukunan umat beragama di Indonesia, dan berharap agar pihak yang berwenang segera menanganinya supaya jangan sampai meluas serta menimbulkan masalah yang tak diinginkan bersama.

"Umat Islam hendaknya tetap sabar dan jangan emosional atau terpancing atas kasus pelecehan Nabi Muhammad SAW. Kita percayakan saja kepada pemerintah atau aparat yang berwajib untuk menangani kasus tersebut," demikian Asywadie Syukur.

Kedatangan Kapolri ke Banjarmasin dalam rangka kunjungan kerja untuk melihat dari dekat kinerja jajarannya di Polda Kalsel, setelah sebelumnya melakukan kegiatan serupa di Palangka Raya, ibukota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Dalam kunjungan kerja ke Kalsel, Kapolri memberikan arahan kepada jajaran Polda di provinsi yang terdiri dari 13 Kabupaten/Kota tersebut, Kamis malam, dan kembali ke Jakarta bersama rombongan dengan menggunakan pesawat khusus.

Kunjungan Kapolri ke Banjarmasin juga sekaligus bernostalgia, karena beberaa tahun lalu Bambang HD pernah menjadi Kapolda Kalsel, sebelum alih tugas ke Sumatera Utara dan Jawa Tengah, serta menjabat Kabareskrim Mabes Polri di Jakarta.  (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008