Madinah (ANTARA News) - Duta Besar (Dubes) RI untuk Arab Saudi dan Kesultanan Oman, Salim Segaf Aldjufri, mendukung rencana seluruh pemondokan haji 2009 berada di kawasan Markaziyah atau yang disebut ring I.

"Nanti, saya akan usulkan, agar seluruh jemaah haji Indonesia ditempatkan di kawasan Markaziyah semuanya," katanya di sela-sela peninjauan pemondokan jemaah haji di sektor I dan II, Madinah, Jumat.

Sebelumnya, tim Pengawas Haji dari Komisi VIII DPR RI saat berkunjung ke Madinah (18-19 November) telah meminta seluruh pemondokan haji 2009 berada di kawasan Markaziyah (ring I) dan tidak ada lagi di kawasan non-Markaziyah (ring II).

Bahkan, pimpinan rombongan DPR RI, M. Said Abdullah, berjanji akan membahas usulan itu dalam rapat Panja (Panitia Kerja) DPR RI dengan Menteri Agama tentang BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) pada 27 November 2008.

Menurut Salim Segaf, dirinya sangat yakin bila usulan penempatan pemondokan jemaah haji di kawasan Markaziyah (perhotelan) seluruhnya akan mendapat dukungan semua pihak.

"Bisa-tidaknya, saya kira bergantung uang sewa, tapi saya kira kalau sekarang kita sewa pemondokan di Markaziyah seharga 500 riyal dan non-Markaziyah seharga 400 riyal, maka kalau harganya ke depan 600-700 riyal tentu nggak akan menjadi masalah," katanya.

Ia menilai, tambahan 200 riyal yang setara Rp600 ribu hingga Rp700.000, maka hal itu tidak akan menjadi persoalan, karena pemondokan di Markaziyah akan menguntungkan jemaah.

"Jemaah tidak akan jalan kaki terlalu jauh, kemudian mereka juga tidak akan jalan kaki melewati jalan-jalan besar yang membahayakan keselamatannya. Siapa pun akan mau kalau lebih dekat dan lebih aman, sehingga ibadah mereka pun khusyuk," katanya.

Dalam inspeksi mendadak (sidak) ke pemondokan di sektor-sektor itu, Salim Segaf terlihat marah, karena beberapa pemilik pemondokan tidak mentaati kontrak untuk menyediakan air panas, sehingga jemaah terpaksa membeli alat pemanas dan beberapa kamar diantaranya terbakar. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008