Madinah (ANTARA News) - Sembilan orang dari Misi Haji Iran yang dipimpin Ayatollah Muhammad Raysyahri pada Jumat melakukan studi banding ke kantor Daerah Kerja (Daker) Republik Indonesia (RI) di Madinah.

Kedatangan Misi Haji Iran yang disertai kru televisi Iran itu diterima Kepala Daker Madinah Drs H Ahmad Kartono beserta staf di kantor Daker Madinah di Jalan Airport, Madinah, kemudian mereka langsung ke lapangan.

Dalam pertemuan itu, Misi Haji Iran menanyakan beberapa hal tentang cara pendaftaran haji, struktur organisasi haji Indonesia, sistem komputerisasi haji terpadu, pengelolaan katering, penempatan jemaah di pemondokan, dan sebagainya.

"Mereka menilai Indonesia sudah bagus, karena dengan petugas kloter dan kepala rombongan yang sedikit telah mampu menangani jemaah yang sedemikian banyak, padahal Misi Haji Iran menempatkan 50 petugas dalam satu kloter," kata Ahmad Kartono.

Selain itu, katanya, mereka juga kagum dengan kinerja petugas haji Indonesia dalam masalah katering dengan menu yang cukup baik seharga 7 riyal, sedangkan jemaah Iran menikmati menu makanan yang jauh lebih jelek seharga 6 riyal.

"Kami jelaskan semuanya tentang struktur organisasi mulai dari PPIH, Daker, Sektor, hingga kloter dan rombongan," katanya.

Mereka juga menanyakan penempatan jemaah haji Indonesia yang besar dan sifatnya reguler telah mampu ditempatkan di hotel-hotel, meski masih sebatas 65 persen.

"Iran sendiri dengan jumlah petugas yang dinilai terlalu besar masih kalah dengan petugas Indonesia yang cukup rapi, padahal petugas haji Indonesia mengatur jemaah haji dalam jumlah dua kali lipat dari Iran yakni 210 ribu orang, sedangkan jemaah haji Iran hanya 105.000 orang," katanya.

Setelah melakukan studi banding di Kantor Daker Madinah, rombongan Misi Haji Iran langsung meninjau pemondokan jemaah haji Indonesia di sejumlah sektor. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008