Tokyo (ANTARA News) - Kekerasan di sekolah-sekolah Jepang beberapa tahun belakangan masih terus berlanjut walau terjadi penurunan signifikan (19 persen) dari 124.898 kasus gangguan dan kekerasan pada 2006 menjadi 101.127 kasus pada tahun 2007. Dari angka tersebut terjadi penurunan sebanyak 23.671 kasus dibanding tahun sebelumnya, demikian keterangan Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Olahraga dan Iptek Jepang seperti dikutip Kyodo di Tokyo, Jumat. Data tersebut terungkap berdasarkan penelitian yang dilakukan Kementrian Pendidian Jepang mengenai persoalan perilaku para pelajar mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA di seluruh Jepang. Bentuk gangguan dan kekerasan terhadap rekan sesama pelajar beragam mulai dari mengejek, menendang, menampar hingga mengurung temannya. Kekerasan terhadap teman sekolahnya melalui internet atau email dan handphone juga meningkat seribu kasus menjadi 5.899 kasus. Sementara itu, jumlah pelajar yang bunuh diri tercatat sebanyak 158 kasus atau menurun dibanding tahun 2006 yang mencapai 171 kasus bunuh diri. Kasus kekerasan terhadap pelajar yang cacat , seperti buta, ataupun tuli tercatat sebanyak 341 kasus. Gangguan dan kekerasan paling banyak terjadi di tingkat SD, yaitu sebanyak 48.896 kasus, dan SMP 43.505 kasus, sisanya di tingkat SMA. Pemerintah sendiri mengakui bahwa persoalannya masih terus berlanjut sehingga telah meminta peran aktif dewan pendidikan setempat untuk mendesak kalangan sekolah agar melakukan wawancara dan kunjungan ke rumah-rumah siswa sebagai upaya mencegah berkembangnya kekerasan tersebut.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008