Semarang (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi meminta agar pakar komunikasi juga terlibat dalam penanganan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW melalui komik. Di sela acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) PWNU Jawa Tengah di Universitas Wahid Hasyim Semarang, Sabtu, Hasyim mengatakan, selain menanggani kasus yang sudah ada pakar komunikasi Indonesia juga harus menangkal masuknya informasi serupa. Hasyim mengatakan, seiring dengan komunikasi global yang berkembang pesat saat ini, maka seluruh potensi negara, potensi keamanan negara, baik itu inteligen juga pakar komunikasi agar terlibat di dalamnya. "Intelijen dan pakar komunikasi Indonesia agar bekerja sama menangkal masukan informasi seperti itu," katanya. Hasyim menambahkan, semua perbuatan yang merusak, melecehkan nama baik Rasulullah harus dikutuk oleh siapa pun, tidak hanya orang Islam. "Siapa pun yang berpikir normal, dia akan mengutuk tindakan itu," katanya. Negara, lanjut Hasyim, memiliki peranan penting dalam kasus-kasus seperti itu. Negara harus mengambil tindakan termasuk bekerja sama dengan negara luar. "Negara harus mengambil tindakan agar tidak ada keresahan di kalangan umat. Negara lain saja bisa menangkal informasi seperti itu, kenapa Indonesia tidak," demikian Hasyim Muzadi. Di Jakarta, Sabtu (22/11) Kepala Unit V Cyber Crime Markas Besar Polri, Edy Hartono mengatakan, berdasarkan hasil investigasi sementara, situs yang menyebarluaskan komik Nabi Muhammad SAW berasal dari Amerika Serikat. "Postingnya memang berasal dari Amerika. Tapi orangnya belum tentu ada di Amerika Serikat", katanya. Edy mengatakan, Kepolisian RI telah bekerja sama dengan Kepolisian Amerika Serikat untuk mengungkap identitas pembuat situs penista agama. Ia mengatakan, penyidik optimis dapat mengungkap pembuat situs tersebut. Meski dalam waktu yang belum bisa ditentukan. "Ini Pasti meninggalkan jejak dan ini hanya membutuhkan waktu yang tidak bisa diprediksi", kata Edy.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008