Jakarta (ANTARA) -



Wakil Wali Kota Jakarta Barat M Zen mengatakan pihaknya akan menyelidiki pengaturan pintu air Cengkareng Drain, setelah melaksanakan evaluasi banjir bersama Komisi A DPRD DKI Jakarta.

Saat tinjauan aliran Cengkareng Drain, DPRD DKI menyoroti sistem buka tutup pintu air Cengkareng Drain, yang seharusnya bisa mengalirkan air kali ke laut Jakarta saat banjir.

Baca juga: DPRD DKI soroti sistem buka tutup pintu air Cengkareng Drain

"Kami selidiki dulu,” kata Zen menanggapi tudingan anggota Komisi A DPRD DKI di Jakarta, Senin (13/1).

Namun, Zen mengatakan penyelidikan terhadap manajemen pintu air Cengkareng Drain akan sulit, mengingat kewenangan aliran kali tersebut ada pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Nah itu milik PUPR, bukan Pemkot apa Pemprov,” tuturnya.

Baca juga: Komisi A DPRD DKI datangi Kantor Pemkot Jakbar untuk evaluasi banjir

Zen menjamin dalam penyelidikan pintu air Cengkareng Drain objektif, dengan mengumpulkan keterangan sejumlah pihak mulai dari warga, operator, hingga pihak lainnya.

Sebelumnya, anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta mempertanyakan sistem buka tutup pintu air Cengkareng Drain saat penanganan banjir awal Januari 2020.

Baca juga: Tanggul Kali Mookevart jebol sebabkan luapan banjir

"Tapi saya lihat Kali Mookervart (di Jalan Daan Mogot) selalu banjir. Saya enggak ngerti bagaimana buka tutupnya Cengkareng Drain ini," ujar Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard dalam rapat evaluasi banjir di Jakarta, Senin.

Menurut Inggard, fungsi Cengkareng Drain, seharusnya bisa mengalirkan air kali ke laut Jakarta saat banjir.

Ia mengatakan, jika dahulu aliran air saat banjir menuju Kali Cisadane dan memperparah keadaan, kini sodetan Cengkareng Drain seharusnya bisa langsung menuntaskan masalah.

"Namun yang terjadi, hampir sebagian besar kawasan Kecamatan Cengkareng terdampak banjir paling parah di Jakarta Barat," katanya.
 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2020