Nusa Dua,  (ANTARA News) - Dunia penyiaran diharapkan untuk segera berbenah diri untuk migrasi dari sistem analog ke sistem digital. Migrasi ke sistem digital dinilai sebagai sebuah keharusan.

Hal ini dikatakan Menteri Komunikasi dan Informasi, M. Nuh di sela-sela pembukaan Sidang Umum Asia-Pacific Broadcasting Union ke-45 di Nusa Dua, Bali, Senin.

Menurut M. Nuh terdapat sedikitnya dua alasan mengapa sistem penyiaran harus segera bermigrasi ke digital. Pertama, peralatan yang diproduksi sekarang ini dan yang ke depan bahkan hingga sistem transmisi penyiaran semuanya berbasis digital.

"Jadi mau tidak mau, semuanya akan beralih ke digital, apabila masih analog maka dikhawatirkan tidak akan bisa produksi," kata M. Nuh.

Alasan kedua menurut M. Nuh, bila sistem terus menggunakan sistem analog, maka akan ada keterbatasan-keterbatasan. Keterbatasan yakni pada pemanfaatan kanal atau frekuensi.

"Sistem analog, bagaikan satu rumah dalam satu kavling yang diisi satu keluarga. Bagaimana apabila keluarga semakin banyak? Maka akan ada yang menggunakan tempat ilegal. Sedangkan sistem digital, bagaikan rumah susun, yang dapat lebih banyak memuat keluarga," jelas M. Nuh.

Untuk itu dunia penyiaran di Indonesia diharapkan segera menyiapkan diri untuk segera beralih ke sistem digital. Apabila tidak beralih ke sistem digital, maka dikhawatirkan tidak akan mampu bertahan.

M. Nuh juga mengatakan kebutuhan dunia penyiaran untuk migrasi ke sistem digital adalah kebutuhan yang mendesak.

"Dunia penyiaran di Jepang diperkirakan akan memiliki sistem digital pada tahun 2012, sedangkan Indonesia baru mengadakan soft launch pada tahun ini," kata M. Nuh.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008