Washington (ANTARA News) - Pertumbuhan ekonomi Asia diperkirakan melambat tajam pada 2009, karena krisis finansial menekan permintaan ekspor dan memukul aktivitas ekonomi domestik, kata Dana Moneter Internasional (IMF), Senin. Pertumbuhan diproyeksikan melambat menjadi 6 persen tahun ini dari 7,5 persen pada 2007, kata IMF dalam tinjauan ekonomi regional November. Pemulihan akan dimulai akhir 2009, ketika keseluruhan pertumbuhan turun menjadi 4,9 persen, kata IMF. Namun risiko penurunan masih signifikan, termasuk kemungkinan sebuah resesi global hebat dan krisis kredit yang lebih dalam dari perkiraan. "Dengan gejolak finansial baru-baru ini, sebuah harapan bahwa Asia akan dapat keluar dari himpitan krisis telah menguat," kata Jerald Schiff, penasehat senior untuk Departemen Asia Pasifik IMF. Setiap pertumbuhan akan datang dari permintaan domestik karena penurunan ekonomi di Amerika Utara dan Eropa akan mengakibatkan penurunan permintaan ekspor dari Asia. Tetapi, permintaan dari dalam Asia sendiri juga melambat, kata IMF. Inflasi diprediksi melambat, dengan kemungkinan tekanan deflasi dari penurunan harga komoditas. IMF merekomendasikan pemeeintahan di Asia mengimplementasikan kebijakan mengamankan sistem finansial dan akses kredit, memperlonggar kebijakan moneter dan menyediakan tambahan stimulus fiskal, demikian dpa.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008