Purwokerto (ANTARA News) - Persaingan untuk menjadi yang tercepat dalam kejuaran balap sepeda Speedy Tour d`Indonesia 2008 makin ketat setelah hingga etape ketiga, tidak seorang pembalap pun yang dapat mempertahankan Kaus Kuning (Yellow Jersey) tanda pemimpin klasemen pembalap keseluruhan. Kaus Kuning etape pertama direbut oleh pembalap Rusia Artemy Timofee, namun kemudian direbut oleh pembalap Australia Brad Hall pada etape kedua, dan kini setelah etape ketiga yang menempuh jarak 187,7km dari Cirebon hingga Purwokerto, Selasa, Kaus Kuning beralih ke pembalap Iran Hoosain Jahanbanian. Pembalap Tabriz Petrochemical Team (TPT) Hossain Jahanbanian mencapai finish di urutan pertama pada etape yang diwarnai tanjakan tajam di daerah Karang Reja dengan catatan waktu empat jam 56 menit 58 detik. Rekan setim Hossein, Amir Zargari, mencapai finish di posisi kedua terpaut waktu 13 detik, diikuti pembalap Indonesia yang tergabung di tim Customs Cycling Club (CCC) Parno juga dengan selisih 13 detik. "Saya sangat gembira dapat merebut Kaus Kuning ini dan akan berusaha keras untuk mempertahankannya," kata Hossain Jahanbanian. Namun begitu Hossain mengaku tidak mudah untuk mempertahankan Kaus Kuning itu karena kejuaraan kali ini diikuti para pembalap tangguh termasuk juga dari Indonesia. Dia menilai para pembalap Indonesia mengalami peningkatan pesat terutama dalam rute-rute tanjakan, terbukti pada nomor tanjakan (King of Mountain), posisi pertama direbut pembalap Indonesia Parno. Sangat berbeda dengan etape kedua Bandung-Cirebon, etape ketiga kali ini berjalan relatif lancar karena pengaturan lalu lintas yang cukup baik. Namun demikian beberapa bagian jalan yang dilewati pembalap, ada yang rusak dengan banyak lubang akan membahayakan jika para pembalap tidak waspada. Etape ketiga yang diikuti 83 pembalap itu diawali dengan rute mendatar hampir sepanjang 130km dan para pembalap mulai banyak yang melepaskan diri meninggalkan rombongan pembalap lainnya. Dalam satu kesempatan, tercatat sebanyak 14 pembalap yang melepaskan diri ke depan dan sempat mencatat perbedaan waktu sampai lima menit dua detik dar rombongan besar pembalap di belakang mereka. Pada rute tanjakan mulai dari Randu Dongkal hingga Karang Reja, peluang besar bagi para pembalap penyuka tanjakan termasuk di dalamnya Parno, Tonton Susanto, Rastra Patria, dan juga para pembalap Iran. Setelah tanjakan, rute berubah menjadi turunan tajam, dan para pembalap sebagian besar berkelompok kembali sebelum beradu sprint menjelang garis finish meskipun para pembalap sedikit berhati-hati karena jalanan yang licin. Sementara itu untuk kategori pembalap nasional, Parno kembali merebut Kaus Merah Putih, yang sebelumnya dikenakan Kurniawan, berkat keberhasilannya mencapai finish di urutan pertama pada etape kali ini. Parno mencapai finish pertama kategori pembalap nasional, mengungguli pembalap tim Dodol Picnic Garut (DPG) Tonton Susanto yang harus puas di posisi kedua dan pembalap Jakarta Cycling Club, Rastra Partria. Etape ketiga ini tampaknya akan sulit dilupakan Parno, karena selain merebut kembali Kaus Merah Putih, Parno juga menambah koleksinya dengan berhasil merebut Kaus Polka-dot setelah menjuarai nomor tanjakan (King of Montain) di kilometer 143,3km. Pada nomor tanjakan itu, Parno berhasil mengungguli Amir Zargari dan Tonton Susanto. "Dulu rute tanjakan tersebut, saya sering bermain sepeda BMX, sehingga saya sudah mengenal daerah itu, meskipun lupa-lupa ingat," kata Parno yang kelahiran Purbalingga, dimana rute tanjakan itu digelar. Menurut Parno, semula timnya mengandalkan Endra Wijaya untuk merebut nomor tanjakan itu, namun Endra kemudian terlihat kewalahan pada tanjakan tersebut sehingga akhirnya dia berusaha keras merebut nomor tanjakan itu. Sementara itu untuk nomor sprint, pembalap tim Benteng Kranggan Fatahillah Abdullah (BKG) merebut nomor intermediate sprint I di kilometer 67,5km dan pembalap Jazy Sports Beacon Filipina Arnel Quirimit merebut intermediate sprint II di kilometer 127,5. Namun demikian, perolehan poin sprint (Kaus Hijau) masih dipimpin oleh pembalap Malaysia Anuar Manan (15 poin), diikuti, Fatahillah (BKG) 7 poin, dan Samai (6 poin) dari tim Dodol Picnic Garut. Acara penyerahan hadiah bagi para pemenang pada etape ketiga itu dilakukan dalam guyuran hujan namun tetap tidak mengurangi kemeriahan acara tersebut. Namun dua pembalap tidak menghadiri acara tersebut yakni pembalap Indonesia Projo Waseso dari tim Kutai Kartanegara dan pembalap Malaysia Mohd Zamri Saleh, sehingga sesuai aturan UCI, kedua pembalap itu dikenakan penalti. Etape keempat yang akan digelar Rabu (26/11) merupakan etape terpanjang pada Speedy Tour d`Indonesia kali ini dengan menempuh jarak 211km mulai dari Purwokerto dan berakhir di Semarang. Rute etape keempat itu kembali akan melewati tanjakan tajam di Karang Reja, Purbalingga, kemudian ke Pemalang, Pekalongan, Batang, Alas Roban, dan Semarang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008