Jakarta (ANTARA News) - Pada bulan November ini, ada dua berita bagus untuk para penggemar band legendaris The Beatles.

Berita pertama mengenai rencana dari Paul McCartney,seorang dari dua anggota The Beatles yang masih hidup untuk mengangkat "harta terpendam" grup asal Liverpool, Inggris, itu.

Yang dimaksud dengan "harta terpendam" itu ialah rekaman empat beatle yang belum pernah dipublikasi, kecuali diperdengarkan kepada umum sekali.

Berita kedua, "pengampunan" Vatikan atas pernyataan John Lennon muda, yang menyebutkan The Beatles lebih terkenal ketimbang Yesus.

Pernyataan pengampunan yang disiarkan Media L`Osservatore Romano edisi Sabtu (22/11) itu antara lain tercermin dari pernyataan bahwa ucapan itu tidak lain merupakan bualan seorang anak muda yang sedang naik daun.

Pernyataan itu dikeluarkan Lennon pada 1966, dan seketika menggemparkan dunia. Banyak orang Amerika, ketika itu, membakar tumpukan album The Beatles.

Pernyataan yang menyebut ucapan Lennon itu sebagai bualan bertepatan dengan peringatan 40 tahun album Beatles "White Album".

Selain Lennon dan McCartney, dua anggota Beatles ialah George Harrison dan Ringo Starr. Lennon meninggal pada 1980 dan Harisson pada 2001.

The Beatles didirikan tahun 1956 di Liverpool. Setelah manggung dari cafe ke cafe, grup itu langsung menjadi band papan atas dengan album perdana "Please Please Me" (1963).

Sejumlah lagu dalam album itu menjadi hits di Inggris: Love Me Do, Please Please Me, Twist And Shout, I Saw Her Standing There, Do You Want To Know A Secret, PS I Love You.

Album demi album yang mereka rilis menghasilkan bukan hanya satu lagu yang menguasai tangga lagu di banyak negara. Termasuk album terakhir mereka "Let It Be" (1970). Setelah itu, Beatles bubar. Tiap anggotanya bersolo karir dan mendulang sukes sendiri-sendiri.

Berbagai upaya reuni untuk mengumpulkan mereka selalu gagal, hingga John Lennon terbunuh pada 1980.

Bubarnya grup itu disebut-sebut terjadi sejak pembuatan album Abbey Road (1969), yang sebenarnya digarap setelah Let It Be (diluncurkan 1970).

Namun, kebosanan para anggota Beatles atas kebersamaan mereka sudah tercium sejak penggarapan album kedua setelah mereka menjadi band studio dan meninggalkan tur. Keretakan mulai terlihat saat penggarapan White Album (1968).

Proses rekaman mulai sering ditingkahi oleh tidak lengkapnya anggota band itu. Tapi belakangan, "kebiasaan" tidak lengkap ketika menjalani proses rekaman itu justru menjadi jalan bagi bangkitnya Beatles dari "kematian".

Dalam sebuah wawancara, Paul bercerita bahwa cita rasa The Beatles tetap mereka jaga walaupun proses rekaman tidak diikuti secara lengkap oleh empat anggotanya.

Caranya, unsur empat beatle itu harus masuk dalam setiap lagu dan tentu saja ciri lennon-McCartney dalam lagu setiap gubahan John dan Paul. Mereka bisa bergantian masuk studio untuk menyelesaikan sebuah lagu yang ditinggalkan oleh John, misalnya.

Tapi, ada hak veto dari mereka ketika sebuah lagu yang sudah jadi ternyataan dianggap tidak kental cita rasa The Beatlesnya.

Kiat itu yang kemudian dipakai oleh tiga anggota Beatles pada 1994 ketika mereka mengeluarkan album reuni justru setelah John Lennon meninggal dunia enam tahun sebelumnya.

Tapi, unsur Lennon sangat kuat dalam album reuni tersebut, karena yang digubah tidak lain sepenggal lirik Lennon yang dia rekam di studio rumahnya.

Penggalan suara dan musik Lennon itu cuma sepenggal dengan syair berbunyi "free as a bird".

Penggalan lagu itu pun digarap habis layaknya rekaman The Beatles muda, dengan supervisi dari janda Lennon, Yoko Onno, yang memberikan rekaman asli suara Lennon tersebut.

Hasilnya merupakan "reuni" The Beatles pada tahun 1995, yaitu ketika album Antologi yang melejitkan hits Free As A Bird dan Real Love.

Kedua lagu tersebut adalah warisan John Lenon yang belum selesai. Tapi berkat kebiasaan mereka yang sering tidak serempak masuk studio, lagu tersebut disempurnakan oleh tiga personel The Beatles yang tersisa.

Ketika George Harrison meninggal pada 2001, masih mungkinkah grup itu menghasilkan karya baru?

Jawabannya diungkapkan McCartney. Ia menyebut akan segera meluncurkan sebuah karya The Beatles yang sudah 41 tahun tersimpan dan hanya sekali dimainkan di depan umum.

Berita heboh itu dimuat harian Observer di Inggris, tengah November.

Judulnya Carnival of Light. Lagu berdurasi 14 menit itu direkam pada tahun 1967 ketika kelompok musik Rock itu sedang mengisi vokal untuk Penny Lane di studio Abbey Road, London.

Karya yang sudah lama "terkubur" itu berisi campuran dari jeritan-jeritan dan suara dalam suasana seni cinta dan birahi akibat pengaruh dari obat bius (psychedelic).

Lagu itu tidak pernah dipublikasikan karena Si Empat Besar itu menganggapnya terlalu "ugal-ugalan".

Kini, untuk membuatnya agar layak diluncurkan, McCartney harus meminta persetujuan dari Ringo dan para janda John Lennon dan George Harrison yaitu Yoko Ono dan Olivia.

Ceritanya, saat itu McCartney sedang membuat musik elektronik dan meminta anggota Beatles yang lain untuk mencoba memainkan nada-nada pada piano, drum, dan alat musik lainnya.

Hasilnya adalah campuran dari pekikan Lennon yang ditingkah organ gereja, ingar bingar gitar khas permainan mereka.

Lagu itu pernah dimainkan sekali saja di teater Roundhouse, London. Tapi ketika itu banyak penonton yang tidak menyadari sedang mendengarkan karya baru Beatles.

Beatlemania kembali menunggu album baru grup kesayangan mereka, The Beatles, setelah grup itu bubar pada 38 tahun lalu.(*)

Oleh Spektrum Oleh Sapto Hp
Editor: Guntur Mulyo W
COPYRIGHT © ANTARA 2008