Kudus (ANTARA News) - Pelaku selingkuh yang berkedok sebagai dukun penyembuh penyakit akhirnya terbongkar, setelah puluhan warga Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kudus, Jateng, mendapati pasangan tak resmi di sebuah rumah RT 4 RW 5 di desa itu.

Menurut salah seorang perangkat desa setempat, Nurul Huda, Rabu, sebelumnya sejumlah warga mencurigai pasangan tak resmi tersebut sering melakukan perbuatan yang tidak senonoh.

"Buktinya, saat warga rame-rame mendatangi rumah pasangan yang diduga tak resmi mendapati Ingewati (32) terlihat terburu-buru merapikan pakaiannya," katanya.

Kedua pasangan tak resmi tersebut, yakni Ingewati dan Suparno (42), memang sedang berduaan di salah satu kamar.

Suparno sendiri menyewa salah satu kamar di rumah itu. Sedangkan pemiliknya tidak berada di tempat tersebut dan hanya menyerahkan pengelolaannya kepada warga bernama Siti.

Hasil pemeriksaan warga, identitas kedua pelaku ternyata sama-sama sudah berkeluarga. Saat berada di depan halaman rumah untuk dimintai keterangan, puluhan warga mencemoohnya.

Saat ditanya, Inge, warga Kecamatan Kota, mengaku pertemanannya dengan Suparno karena dia dukun yang mampu mengobati penyakit kanker.

"`Saya hanya ingin berobat kepada dia saja," kilahnya.

Sementara Suparno, penduduk Kecamatan Jati, membantah dirinya sudah berbuat mesum.

Namun, dia tidak menolak dikatakan telah menjalin hubungan dengan pasangannya itu sejak beberapa waktu yang lalu.

Kades Ngembalrejo, Abdul Fatih, menyayangkan perilaku keduanya.

Ia berharap, semua warga agar mengecek siapa saja yang akan bermalam atau bertempat tinggal di wilayahnya.

"Sekarang ini kasusnya sudah ditangani Polsek Bae," ungkapnya.

Sementara itu, saat petugas Polsek Bae datang dan akan membawa keduanya ke Mapolsek, sempat terjadi insiden kecil.

Salah seorang warga yang diduga sering mengantarkan Suparno ke tempat tersebut sempat kena pukulan mentah warga.

Warga kesal karena yang bersangkutan bersembunyi di salah sebuah rumah tak jauh dari tempat kejadian perkara.(*)

Pewarta: bwahy
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008