Palembang  (ANTARA News) - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso yang telah menyatakan kesiapannya menjadi calon presiden (capres), selama beberapa hari berada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), membaur dengan warga kota Palembang, antara lain dengan pedagang dan tukang becak di Pasar 16 Ilir, di kota "pempek" yang terkenal dengan Sungai Musi dan Jembatan Ampera-nya itu.

Sutiyoso kembali menegaskan kesiapan dirinya maju menjadi capres dan bukan sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Dia mengaku hingga kini belum berpikir untuk kemungkinan menjadi cawapres pada Pilpres 2009 mendatang, dan menegaskan bahwa dirinya hanya menyiapkan diri untuk menjadi capres.

Kepada para wartawan, Rabu (26/11) sore, secara lugas dan santai, Sutiyoso menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, termasuk belum jelasnya dukungan politik dari parpol yang memenuhi syarat mencalonkan presiden dan apakah dirinya siap kalau hanya dicalonkan sebagai cawapres, bukan sebagai capres itu.

Sutiyoso juga mengaku terus melakukan lobi dan komunikasi politik dengan partai politik, termasuk parpol menengah, tidak hanya dengan parpol kecil atau parpol baru saja.

Ia juga menilai saat ini sebenarnya persediaan figur tokoh yang layak menjadi pemimpin nasional masih terbatas. Padahal terdapat 38 parpol yang berhak mengikuti Pemilu 2009.

"Tapi tidak mungkin semua 38 buah parpol itu masing-masing akan mengajukan calon presiden sendiri-sendiri, karena harus memenuhi syarat minimal jumlah kursi hasil Pemilu untuk dapat mencalonkannya," ujar dia.

Sutiyoso pun mengibaratkan dirinya saat ini tengah menunggu kedatangan 'kereta kencana' yang akan meminta dan membawa dirinya bisa benar-benar maju mencalonkan diri itu.

"Parpol itu juga `kan perlu mencari figur yang dinilai pantas dicalonkan sebagai presiden dan wapres," ujar dia lagi.

Dia menyebutkan, parpol besar termasuk capres dari PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri juga sampai sekarang belum menentukan siapa calon wapres yang akan mendampinginya.

Karena itu, menurut Sutiyoso, peluang maju sebagai capres tetap terbuka bagi dirinya.

Ia menegaskan bahwa dirinya memiliki pengalaman panjang dalam karir militer di TNI selama sekitar 29 tahun, dan kemudian melanjutkan karir sebagai birokrat selama sepuluh tahun.

"Karakter saya telah terbiasa untuk menjadi seorang komandan atau pemimpin," kata dia menegaskan.

Karena itu, lanjut dia, sejauh ini belum terpikirkan untuk menjadi cawapres pada Pilpres mendatang.

Namun begitu Sutiyoso menyatakan bahwa dalam politik itu semuanya berjalan secara dinamis dan segala sesuatu dapat saja berubah dan terjadi.

Dia menegaskan, pada saat-saat terakhir barulah akan dapat menjawab pertanyaan apakah dirinya juga siap seandainya hanya dicalonkan sebagai cawapres, bukan lagi sebagai capres.

Selama berada di Provinsi Sumsel sejak Selasa hingga Rabu (25-26/11), Sutiyoso yang didampingi tim pemenangannya, melakukan sejumlah kegiatan di Palembang pada beberapa tempat, termasuk berkunjung ke kabupaten di Sumsel.

Sutiyoso juga melihat potensi besar dimiliki provinsi ini dan daerah di Sumatera pada umumnya dapat dikembangkan secara optimal, dengan berbagai penyempurnaan kebijakan dalam penerapan otonomi daerah serta pengaturan kembali perimbangan keuangan pusat dan daerah secara lebih adil. (*)

Pewarta: anton
COPYRIGHT © ANTARA 2008