Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Sektor perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil diproyeksikan bakal menjadi salah satu sektor penopang pertumbuhan ekonomi di Kota Malang, Jawa Timur pada 2020.

Ekonom Universitas Brawijaya Malang Nugroho Suryo Bintoro mengatakan bahwa selama 2018, selain sektor perdagangan besar, eceran dan reparasi mobil, sektor lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Malang adalah sektor industri pengolahan, dan sektor konstruksi.

"Pada 2018, pertumbuhan ekonomi Kota Malang banyak ditopang dari tiga sektor yang berkontribusi lebih dari sepuluh persen. Kondisi itu tidak jauh berbeda pada 2020," kata Nugroho kepada ANTARA, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.

Baca juga: BI Malang dukung pengembangan ekonomi keuangan syariah

Pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang sebesar 5,72 persen tersebut, memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp67,93 triliun (Atas Dasar harga berlaku/ADHb), dan Rp49,50 triliun (Atas Dasar Harga konstan/ADHk).

Sektor perdagangan besar, eceran, dan reparasi mobil berkontribusi sebesar 31,37 persen, diikuti oleh sektor industri pengolahan sebesar 23,04 persen dan sektor konstruksi sebesar 12,86 persen.

Untuk sektor lainnya, juga memberikan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Malang, namun kurang dari sepuluh persen. Sementara untuk sektor transportasi dan pergudangan mengalami laju pertumbuhan cukup baik yakni sebesar 13,63 persen.

"Kota Malang merupakan salah satu kota besar di Jawa Timur, dengan laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sejak 2013," ujar Nugroho.

Baca juga: Mendorong geliat pariwisata Malang Raya lewat KEK Singhasari

Namun, lanjut Nugroho, tren pertumbuhan ekonomi Kota Malang, jika dilihat berdasarkan laporan BPS Kota Malang, mengalami tren penurunan sejak 2011. Baru pada 2018 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, pada 2011, pertumbuhan ekonomi Kota Malang berada pada angka 6,04 persen, naik menjadi 6,26 persen pada 2012, namun kembali turun pada 2013 menjadi 6,20 persen.

Pada 2014, pertumbuhan ekonomi Kota Malang tercatat sebesar 5,80 persen, pada 2015 dan 2016 tercatat 5,61 persen, dan pada 2017 sebesar 5,69 persen.

"Perlu pengawasan dari pengambil kebijakan, karena tren pertumbuhan ekonomi Kota Malang terus mengalami penurunan sejak tahun 2011 hingga 2018," tutup Nugroho.

Baca juga: Walikota ingin Malang jadi pusat pengembangan ekonomi kreatif
Baca juga: Khofifah nilai pariwisata picu pertumbuhan dan pemerataan ekonomi


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2020