Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi jazz senior asal Brazil, Lica Cecato (baca: Lika Sekato, red) mengaku tidak bisa berbahasa Indonesia sepatah katapun, namun dengan teman sepanggungnya, Zarro yang tidak bisa berbahasa Inggris ternyata Lica menemukan bahasa efektif yang dapat membangun saling pengertian antara keduanya.

Lica dalam konferensi pers usai tampil di panggung Jak Jazz, Istora senayan Jakarta, Rabu malam (28/11), mengungkapkan bahasa ayng digunakannya adalah bahasa musik. Hal itu satu-satunya hal yang menjembatani persoalan bahasa tutur yang dialaminya dengan Zarro.

"Musik adalah bahasa universal, itu yang memersatukan kami di atas panggung," kata Lica yang didampingi Zarro dalam konferensi pers tersebut.

Lica mengungkapkan meski hanya melakukan latihan bersama Zarro dan bandnya selama dua jam, namun ia sangat senang karena Zarro dapat mengikuti gaya menyanyinya.

"Musik Zarro bisa mengikuti saya meskipun saya mencampur atau memadukan beberapa jenis musik jazz," katanya.

Penyanyi jebolan sekolah musik "Berklee College of Music" di Boston, Amerika Serikat ini mengatakan kegembiraannya berkolaborasi dengan musisi Indonesia. Ia bahkan menyambut antusias ketika ia dipasangkan berduet dengan musisi jazz senior Indonesia, yakni Idang Rasidi pda hari kedua Jak Jazz (Sabtu, 29/11).

"Saya senang melakukan kolaborasi dengan penyanyi atau musisi Indonesia, sungguh mereka adalah orang-orang yang punya gaya dalam bermain musik jazz," katanya.

Lica Cecato tampil di Jak Jazz hari pertama bersama Zarro. Penampilan perempuan berambut keriting pirang ini mendapat sambutan meriah dari penonton. Sebagian penonton telah mengenalnya karena Lica pernah tampil di beberapa kegiatan jazz di Jakarta.

Tahun ini adalah kedatangannya yang ketiga ke Indonesia dan rencananya akan memberikan pelatihan singkat tentang musik Brazil di hari terakhir Jak Jazz. Pelatihan atau workshop ini diberikan secara cuma-cuma bagi pengunjung festival.

"Orang-orang di Indonesia sangat menyukai musik, saya ingat dulu ketika tampil di panggung terbuka dan tiba-tiba hujan deras ternyata tidak ada satupun yang beranjak pergi dan hal ini menyentuh hati saya. Tanggapan yang sangat baik terhadap saya ini akan saya wujudkan dengan memberi workshop gratis tentang Brazilian Music pada pengunjung Jak Jazz," demikian Lica.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008