Blitar, (ANTARA News) - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Djoko Santoso menyatakan, para teroris berskala global maupun regional mulai menebarkan ancaman di Indonesia.

"Harus diakui, ancaman terorisme di negara kita ini sudah ada," katanya di sela-sela acara Napak Tilas Kepahlawanan 2008 di Blitar, Jawa Timur, Sabtu.

Ia menyebutkan, ancaman di Indonesia itu bisa berupa kekerasan fisik atau aksi teror lainnya yang disampaikan melalui telefon. Bahkan, cepat atau lambat ancaman terorisme global dan regional akan sampai pula ke Indonesia.

"Sekarang aksi terorisme itu telah terjadi di Mumbai dan Thailand. Kami sendiri sudah mendeteksi dan mencegahnya sejak dini, agar ancaman itu bisa diatasi," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.

"Dalam Konferensi Panglima Militer se-Asia Pasifik di Bali beberapa waktu lalu, telah disepakati persamaan persepsi dalam menangani terorisme," kata Panglima.

Ketika ditanya mengenai kesiapan TNI menghadapi ancaman itu, Djoko mengemukakan, pihaknya akan menjalankan tugas sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang nomor 34 tahun 2004.

"Dalam undang-undang itu disebutkan, salah satu tugas TNI adalah mengatasi segala bentuk ancaman terorisme di Indonesia. Tentu kami tidak bisa mengatasi sendiri, kami selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian, baik di pusat maupun di daerah," katanya menjelaskan.

Selain itu, dia juga meminta partisipasi aktif masyarakat untuk bersatu-padu dengan aparat keamanan dalam memerangi bentuk-bentuk aksi terorisme di Indonesia.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008