Surabaya (ANTARA News) - Para pembalap sepeda Indonesia harus mengakui keunggulan pembalap asing pada Speedy Tour d`Indonesia 2008 dengan tidak menempatkan satu pun pembalap di podium juara pada etape ketujuh kejuaraan itu Minggu. Pada etape yang menempuh rute datar sejauh 159,2km dari Madiun dan berakhir di Surabaya itu, posisi pertama direbut pembalap tim Jazy Sports Beacon Filipina Sherwin Carrera yang mencatat waktu tiga jam 46 menit tujuh detik. Dua posisi di bawahnya ditempati pembalap tim Kuala Lumpur Cycling Association Suhardi Hassan dan Wan Mohd Najmee Wan Mohamad dengan catatan waktu sama. Hingga tujuh etape dari 12 etape yang akan dilombakan pada Tour d`Indonesia kali ini, belum satu pun pembalap Indonesia yang berhasil menjadi juara etape. Etape pertama direbut pembalap Rusia Artemy Timofee, etape kedua pembalap Australia Brad Hall, dan etape-etape berikutnya secara berurutan dimenangi pembalap Iran Hossain Jahanbanian, Masakazu Ito dari Jepang dan pembalap Iran Ghader Mizbani Iranagh, dan terakhir direbut pembalap Filipina Sherwin Carrera. Pada etape ketujuh, pembalap Indonesia terdepan adalah Projo Waseso dari tim Kutai Kartanegara, yang dalam posisi pembalap keseluruhan berada di posisi keempat di belakang pembalap Malaysia Wan Mohd Najmee Wan Mohamad. Pembalap nasional lain yang menyusul Projo adalah pembalap tim Dodol Picnic Garut Tonton Susanto, dan pembalap Putra Perjuangan Kota Bandung Didit Purwanto. Pada etape ketujuh itu juga digelar satu nomor sprint pada kilometer 46,2 di Nganjuk yang dimenangi pembalap tim Jakarta Cycling Club Adi Wibowo. Saling menyerang Kondisi jalanan yang sebagian besar mendatar dari Madiun hingga Surabaya membuat 65 pembalap di etape ketujuh ini saling menyusul setelah meninggalkan kota Madiun. Akhirnya hanya ada empat pembalap yang berhasil melepaskan diri dari kelompoknya dengan mencatat perbedaan waktu hampir dua menit di depan rombongan besar pembalap. Mereka adalah Adi Wibowo, Budi Santoso, Awang Sumbodo, dan pembalap Filipina Arnel Quierimit. Beberapa pembalap dari rombongan besar mencoba melepaskan diri mengejar empat pembalap itu dan untuk sesaat menjadi lima pembalap di depan, namun akhirnya mereka bisa ditempel lagi oleh rombongan besar sekitar 30 km sebelum finish. Para pembalap silih berganti saling menyalip sampai finish yang akhirnya dimenangkan Sherwin Carrera. "Kemarin malam tim Filipina melakukan pertemuan dan saya katakan bahwa saya akan merebut etape ketujuh ini dan tadi pagi saya katakan sekali lagi. Hal itu ternyata jadi kenyataan," kata sang juara Sherwin Carrera. Dominasi Iran Hingga etape ketujuh, Iran menguasai klasemen umum pembalap dengan Ghader Mizbani Iranagh mempertahankan Kaus Kuning (yellow jersey) dengan total waktu 27 jam tujuh menit 22 detik. Di bawah Mizbani yang tergabung di Tabriz Petrochemical Team (TPT) adalah rekan setimnya Amir Zargari dan Hossain Jahanbanian. Ghader Mizbani mengatakan para pembalap Indonesia cukup bagus dalam balapan di rute-rute mendatar dan beberapa kali mengancam keunggulan waktu yang dicatat pembalap Iran. Ghader berharap para pembalap Iran tetap mempertahankan keunggulan itu di klasemen umum sampai merebut etape dengan rute tanjakan yang menjadi kesukaan pembalap Iran. Untuk klasemen umum pembalap nasional, Kaus Merah Putih masih dikenakan  pembalap Customs Cycling Club Endra Wijaya yang unggul satu menit 51 detik dari posisi kedua Hari Fitrianto dari tim Polygon Sweet Nice (PSN). Kaus Hijau pemimpin poin sprint sejak awal masih belum lepas dari pembalap Tim Nasional Malaysia Anuar Manan, sedangkan Kaus Polkadot pemimpin poin tanjakan masih dikenakan pembalap Iran Amir Zargari. Etape kedelapan yang akan digelar Senin (1/12) akan melombakan nomor Kriterium sejauh 80km. Speedy Tour d`Indonesia diikuti enam tim asing dan 11 tim dalam negeri menempuh total 1793 km, terbagi dalam 12 etape mulai dari Jakarta dan berakhir di Bali. (*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2008