Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meminta pemerintah mengatasi kelangkaan premium yang terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Kelangkaan itu terjadi karena pihak SPBU masih menunggu negosiasi marjin dengan Pertamina menyusul keputusan pemerintah untuk menurunkan harga premium.

"Tapi, masalah itu sudah beres dan disepakati," kata Dirjen Migas Departemen ESDM Evita Legowo di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, negosiasi marjin dilakukan secara bisnis antara Pertamina dan pemilik SBPU.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal menjanjikan, kelangkaan yang terjadi di SPBU akan segera diatasi. "Ini hanya sementara saja, karena beberapa SPBU menebus setelah harga premium turun," katanya dan menambahkan bahwa stok BBM dalam kondisi cukup aman yakni di atas 20 hari.

Mengenai kenaikan alpha atau biaya distribusi dan marjin BBM bersubsidi, Evita mengatakan, kenaikan itu mungkin saja dilakukan. "Namun, sampai saat ini, kami belum terima surat permintaan kenaikan alpha dari Pertamina," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008