Solo (ANTARA News) - Ditemukan tiga buah fosil binatang purba, yaitu berupa rahang atas gajah dan rahang bawah gajah purba serta sebuah fosil kepala kerbau beserta tanduknya yang masih utuh, sekarang barang tersebut telah disimpan di Museum Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Untuk fosil rahang atas gajah purba itu ditemukan pada tanggal 26 Nopember 2008, di Dusun Tanjung, Desa Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, oleh Sri Mulyono Warga Pocung, Gondangrejo, Karanganyar, kata Koordinator Konservasi Fosil Situs Sangiran Gunawan, kepada wartawan di Sangiran, Rabu. Fosil tersebut diketemukan disebuah tebing, ketika Sri Mulyono yang sedang mencari makan burung, dan seketika itu juga terus dilaporkan kepada petugas museum. Untuk fosil kepalau kerbau beserta tanduknya yang masih utuh itu diketemukan di sebelah timur Dusun Grenjeng, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar yang saat itu terkena air hujan yang terus-menerus terjadi erosi, diketemukan oleh Sutris warga Gerenjeng, Kecamatan Gondangrejo, pada tanggal 27 Nopember 2008. Sutris menemukan fosil kepala kerbau yang lengkap dengan kedua tanduknya itu sebenarnya tidak sengaja, karena ketika itu sedang mencari kayu bakar dan menemukan benda tersebut. Untuk fosil rahang bawah gajah purba diketemukan tanggal 29 Nopember 2008, di bagian sebelah barat bukit gerenjeng setinggi sekitar 14 meter yang erosi tergerus air hujan diketemukan oleh Sri MUlyono warga Gerenjeng, Kecamatan Gondangrejo. Untuk penemuan rahang bawah gajah purba ini baru bisa diambil Selasa (2/12) dan sekarang barangnya telah disimpan berada di Museum Sangiran. Ketiga penemuan fosil tersebut diperkirakan umurnya antara 125 ribu sampai 700 ribu tahun yang lalu. Situs sangiran yang luasnya sekitar 56 kilometer persegi berada di Wilayah Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Sri Mulyono pada tahun 2007 juga pernah menemukan fosil buaya purba sepanjang 90 centi meter. "Penemuan fosil buaya itu merupakan penemuan fosil buaya yang paling lengkap di Sangiran", kata Gunawan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008