Bandung (ANTARA News) - Dampak meluapnya Sungai Citarum, Kamis, meluas sehingga 4 ribuan rumah di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Majalangka, Kabupaten Bandung tergenang, berikut ratusan rumah di Desa Cupagalo, Kecamatan Bojongsoang.

"Banjir kali ini lebih besar dari sebelumnya, lihat saja ketinggian Sungai Citarum juga lebih tingga dari hari-hari sebelumnya," kata Komarudin, warga Kampung Cieunteung Baleeendah.

Banjir luapan sungai terpanjang di Jabar itu juga merendam beberapa ruas jalan raya di Baleendah dan Dayeuhkolot, termasuk jalan raya Bandung - Dayeuhkolot - Banjaran.

Namun demikian, tidak sampai memutuskan arus lalu lintas.

"Bila sore hari ini hujan deras lagi, mungkin banjir lebih besar lagi," katanya.

Sementara itu ketinggian air di kawasan Banjir Cieunteung Baleendah antara 50 hingga 200 centimeter. Termasuk menggenang satu unit SD yang sejak tiga minggu lalu tergenang banjir.

Warga yang rumahnya tergenang lebih dari semeter, sudah mengungsi ke tempat aman. Ribuan kendaraan sepeda motor dan roda empat milik warga juga diungsikan di tempat yang lebih tinggi sejak semalam.

"Entah sudah berapa kali rumah saya dilanda banjir pada awal penghujan ini, saya lupa lagi. Tapi mungkin musim ini banjir akan sering menimpa warga di sini," kata Ny Selly, warga Cieunteung.

Lain lagi dengan Sobarudin (40) warga Desa Cipagalo Kecamatan Bojongsoang, Rumahnya yang berlokasi sekitar 100 meter dari muara Sungai Cikapundung dan Citarum, sejak malam tadi tergenang banjir.

"Biasanya nggak sampe ke rumah saya, namun banjir kali ini lebih besar. Saya belum mengungsi karena biasanya siang hari banjir turun lagi," katanya.

Sementara itu berdasarkan pantauan ANTARA, luapan Citarum kali ini lebih tinggi dari sebelumnya. Bahkan beberapa tanggul di rumah penduduk di Desa Dayeuhkolot yang berada di pinggir Citarum tak bisa lagi menahan luapan sungai itu yang lebih tinggi.

Banjir melanda beberapa kawasan langganan banjir lainnya seperti Kampung Bojongcitepus Desa Cangkuangwetan, Desa Pasawahan, Kelurahan Andir, Kalurahan Baleendah dan Desa Mekarsari Dayeuhkolot.

"Warga di sini sudah punya patokan, bila air meninggi mereka sudah siaga mengungsi, namun bila tidak lebih 75 centimeter belum mengungsi," kata Warno, warga Baleendah.

Sementara itu. sebagian besar warga bertahan di dalam rumahnya. Mereka memilih tinggal di lantai dua rumah masing-masing dan beraktifitas memasak dan tidur di sana.

Sementara itu untuk keluar masuk, sebagian warga memanfaatkan perahu-perahu kecil yang dioperasikan oleh warga setempat.

Banjir luapan Citarum juga melanda tiga desa di Kecamatan Majalaya yakni Desa Majalaya, Sukamaju dan Majasetra.

Banjir lumpur di "Kota Dolar" itu juga merendam ruas jalan Majalaya - Bandung dan Majalaya - Cicalengka.
(*)

Pewarta: adit
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008