Jakarta (ANTARA News) - Pengirim ancaman bom terhadap gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Kamis, menyebutkan bom akan meledak 3 menit setelah ia menutup telepon. Hal itu diungkap Lina, staf Lembaga Pelayanan Kesehatan (LPK) NU, yang pertama kali menerima ancaman bom lewat telepon dari seorang laki-laki tak dikenal. "Awalnya dia mencari Nia, saya katakan tidak ada yang namanya Nia di sini. Terus dia bilang ada bom di gedung ini, 3 menit lagi meledak," kata Lina yang berkantor di lantai tujuh gedung PBNU. Menurut Lina, setelah menjawab demikian, ia memberikan telepon pada temannya, Arief. Pada Arief, penelepon menyebutkan ancaman yang sama. Saat ini gedung PBNU masih disisir oleh petugas Gegana Polda Metro Jaya. Seluruh penghuni gedung diminta keluar ruangan. Namun, Gus Dur yang berkantor di lantai satu gedung itu tetap bergeming. Mantan presiden itu tetap tidak mau meninggalkan ruangannya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008