Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono mengatakan aliran dana keluar yang menekan rupiah mulai berkurang hal ini diperlihatkan adanya dana asing yang masuk ke sertifikat Bank Indonesia. "Arus dana keluar akibat adanya deleveraging, di mana para investor memindahkan dananya untuk menutupi kerugian di AS dan tidak seperti sebelumnya, kini sudah mulai menurun. Arus dana sudah mulai masuk, amunisi untuk keluar sudah tidak banyak," katanya. Ia mengatakan dana asing di SBI meningkat dalam minggu terakhir dari Rp6,11 triliun menjadi Rp6.54 triliun. Ia menambahkan, berkurangnya aliran dana keluar juga telah terasa di SUN dimana dana asing di surat berharga itu masih berada di sekitar 86 miliar dolar AS. "Apalagi pemiliknya saat ini lebih banyak yang institusional, yang 'hedge fund-hedge fun' yang spekulatif sudah pada lari keluar," katanya. Menurut dia, tekanan rupiah sangat dipengaruhi oleh deleveraging. Sementara itu, menurut dia rupiah dilevel Rp12.000 ribu seperti saat ini menguntungkan bagi ekportir, namun demikian importir harus membayar harga yang lebih mahal. "Dampaknya pertama yang berkurang adalah impor barang-barang konsumsi. Tapi untuk barang modal terutama raw material saya kira tidak cepat. Hanya mereka harus membayar harga yang lebih mahal," katanya. Ia menambahkan, cadangan devisa saat ini masih berada di sekitar 50,2 miliar dolar AS.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008